Jejamo.com, Metro–Bripka Samsul Isnanto, anggota Satuan Intel Polres Metro, meninggal dunia setelah sekitar tiga pekan dirawat di rumah sakit. Korban penembakan kawanan pelaku curanmor ini menghembuskan nafas terakhir Sabtu, 29/8/2015 di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta.
Menurut M Jamanuddin, mertua Bripka Samsul, kondisi anak menantunya itu semakin menurun saat dua minggu dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) RSU A Yani Metro. Meski sempat dipindah ke ruang perawatan, namun kesehatannya tidak kunjung membaik dan kembali lagi ke ruang ICU.
“Menantu saya sempat dipindah ke ruang perawatan selama dua hari, sudah bisa makan bubur, namun saat memasukkan makanan dadanya sesak. Ia lalu dibawa ke ICU untuk dioperasi lagi. Kata dokter, ususnya lengket karena kotoran-kotaran yang tidak terbuang,” jelas Jamanuddin.
Jamanuddin melanjutkan, pada tanggal 18 Agustus 2015, Bripka Samsul kemudian dirawat di RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta. Ia kemudian meninggal pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB.
Jenazah tiba di kediamanya di Jalan Tenggiri, Kelurahan Yosodadi, Metro Timur, Sabtu sore pukul 17.45 WIB. Jenazah Bripka Samsul dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lapangan Kudus, Yosodadi, Metro Timur pada pukul 20.00 WIB.
Bripka Samsul Isnanto meninggalkan seorang istri Yuli Fitriyani, dan dua orang anak Fais dan Faqih.
Sebelumnya, pada 6 Agusuts lalu, ia ditembak kawanan begal.Timah panas menembus dada dan pahanya. Kala itu, empat begal mencuri motornya uang terparkir di depan rumah. Ia mengejar kawanan pencuri dan terlibat perkelahian dengan para pelaku. Salah satu pelaku kemudian menembak Bripka Samsul.(*)
Laporan wartawan jejamo.com Arif Surakhman