Jejamo.com, Bandar Lampung – Tidak begitu banyak model yang disebut oleh para fotografernya dengan camera face. Ini bukan sekadar punya wajah cantik atau enak dilihat. Ini lebih pada tampilan wajah model dalam bidikan lensa kamera terasa pas dan enak dipandang.
Dari sekian yang sedikit itu, barangkali Nurhayati adalah salah satunya. Sudah dua tahunan terakhir ini, gadis yang menghabiskan masa kecil sampai dengan SMA-nya di Padangratu ini, sering ikutan foto dengan komunitas fotografer di Bandar Lampung.
Namun, Nur, demikian ia biasa disapa, tak mengiyakan semua tawaran foto yang mampir kepadanya, baik lewat pesan di Instagram maupun ponsel. Nur terbilang “pilih-pilih” dengan beberapa alasan. Alasan paling mendasar, ia mesti punya pengetahuan memadai berkenaan dengan juru foto itu.
Selain itu, ia juga pernah punya pengalaman rada sedikit kurang mengenakkan dalam sesi foto yang ia jalani.
“Aku pernah pas sesi foto rame gitu dengan model lain. Kondisiku waktu itu pascaoperasi. Sebetulnya enggak sreg bener mau ikutan. Tapi karena udah kepalang janji, aku ikut. Namun, pada sesi itu aku enggak optimal banget. Wajah jerawatan, enggak fit, sama make up dan busananya enggak aku banget,” ujarnya bercerita kepada jejamo.com, Sabtu, 27/1/2018.
Waktu itu Nur rada “terpukul” lantaran ia tak optimal. Meski demikian, ia punya keinginan tampil lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Nur sebetulnya bergantung pada fotografer pada setiap sesi foto yang ia ikuti. Nur juga terbilang penurut jika si juru kamera mengarahkan ia mesti blocking seperti apa. Tapi kadang, fotografer hanya memberikan arahan sedikit dan Nur bebas mengekspresikan gayanya.
“Kalau aku sebetulnya ikut apa kata fotografer aja. Tapi aku juga bisa. Asal diarahkan sedikit saja, aku bisa,” ujarnya.
Nur juga tidak begitu menyukai make up yang berlebihan sehingga kadang orang tak bisa mengenali wajah aslinya. Perempuan kelahiran Desember 1995 ini juga lebih senang dengan gaya yang natural.
“Enggak banget kalau sampai didandanin, muka jadi kelihatan dewasa banget. Bukan aku banget. Bahkan akhirnya banyak yang bilang ini bukan aku,” ujarnya.
Tapi Nur percaya diri ketika beberapa juru foto mengatakannya punya wajah yang pas di kamera alias camera face.
Nur juga lebih menyukai difoto dengan konsep kasual. Ia juga tampak matang saat mengenakan rok dan kemeja. Soal warna, Nur lebih suka yang cerah meski untuk pakaian gelap juga cocok lantaran Nur punya kulit kuning langsat mendekati putih.
“Kalau busana ya suka warna terang. Aku lebih nyaman kalau terang. Gelap juga oke karena pas. Tapi kalau disuruh milih, aku milih terang,” kata mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB) ini.
Jika dibandingkan model lain, Nur punya kekhasan. Sebagai gadis beretnik Lampung, wajah Nur memang mewakili kekhasan wajah gadis Lampung.
Beberapa fotografer, kata Nur, juga mengakuinya.
“Banyak kok yang mau ajak aku itu karena wajahku yang khas orang Lampung. Mereka malah suka. Wajah etnik semacam itu kalau kata mereka sih pas memang dicari,” katanya.
Tapi kalau soal foto dengan konsep nude, Nur dengan tegas bilang: tidak.
“Enggak kalau foto kayak gitu. Kalau tawaran mah jangan ditanya, banyak banget. Bahkan ada fotografer Jakarta yang nawari foto kayak gitu di Jakarta. Honornya juga dijanjikan lumayan dan aku boleh bawa kawan. Tapi aku enggak mau,” lanjutnya.
Nur juga punya obsesi sebagaimana layaknya model lain. Ia ingin difoto dengan gaun yang mewah dan elegan. Tentu dengan make up yang tipis sehingga wajah khas muli Lampung-nya tetap bisa dilihat orang.
“Mau banget kalau ada yang nawarin foto konsep kayak gitu. Gaunnya mewah, elegan, pasti keren banget,” ujarnya.
Di luar aktivitasnya kuliah dan foto-foto, Nur juga ternyata piawai memasak. Satu hal yang sudah pasti dalam masakan yang ia olah adalah pedas-manis.
“Kami di keluarga enggak begitu suka asin dan yang terlalu pedas. Makanya bikinnya pedas-manis gitu. Apalagi kalau ngolah udang,” kata pemilik akun Instagram @nurii.95 itu.
Meski Nur mengakui ia tak begitu pandai memasak, hasil olahannya di dapur disukai semua anggota keluarga.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com