Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga survei Rakata Institute merilis hasil survei jelang Pilkada Tanggamus 2018 yang dilakukan pada 16-22 Februari kemarin dengan metode stratified random sampling.
Peneliti Rakata Institute Koorwil Tanggamus, Busro Ghofur, mengatakan isu gender merupakan salah satu isu yang diangkat dalam proses survei dengan responden. Isu tersebut dipilih untuk mengetahui kesiapan masyarakat Tanggamus jika dipimpin oleh perempuan. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan sebab salah satu calon Bupati Tanggamus adalah Dewi Handajani, kader perempuan dari PDI Perjuangan.
Busro mengatakan berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan bahwa masyarakat Tanggamus tidak anti pada sosok pemimpin perempuan yang mencerminkan kematangan dalam berdemokrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya angka kesiapan masyarakat jika dipimpin oleh bupati perempuan yang mencapai 58 persen.
Menyikapi hal tersebut, Afian, liaison officer pasangan Dewi Handajani-AM Syafii yang turut hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa hasil survei Rakata Institute akan menjadi referensi bagi seluruh tim pemenangan untuk bekerja lebih keras.
Afian juga meyakini pada dasarnya persoalan gender bukan merupakan faktor penghambat yang menghalangi kemenangan pasangan calon yang ia dukung sebab masyarakat Tanggamus menurutnya tidak mengalami bias gender.
“Sudah baik masyarakat di sana berdemokrasinya, tidak lagi bias gender,” terang Afian dalam acara yang berlangsung di Meeting Room Els Coffee Lampung Walk, Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung, Selasa, 27/2/2018.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com