Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepedulian calon gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo terhadap masa depan anak petani bukan sekadar janji, tetapi telah terbukti. Ridho tidak saja memberikan beasiswa kepada anak petani, tetapi juga mempersiapkan lapangan kerja dengan mengembangkan perguruan tinggi vokasi dengan merekrut anak-anak petani.
Pendidikan vokasi lebih menekankan sisi ilmu terapan dan mengarah pada tenaga siap pakai. Pendidikan vokasi ini terus dikembangkan Ridho di Politeknik Negeri Lampung (Polinela).
“Pembangunan SDM merupakan cara agar pembangunan bisa berkesinambungan dan memberikan efek jangka panjang yang sangat tepat bagi perkembangan pertanian Lampung,” ujar Ridho ketika berkunjung ke Polinela beberapa waktu lalu seperti dalam rilis yang diterima redaksi Jejamo.com, Kamis, 8/3/2018.
Kunjungan Ridho sekaligus menunjukkan komitmennya kepada masa depan anak petani, yaitu dengan menambah kuota beasiswa anak petani yang mengenyam pendidikan di Polinela. Kuota beasiswa ini sejak era kepemimpinan Ridho terus bertambah setiap tahun. Tahun lalu sedikitnya 125 anak mendapatkan beasiswa. “Ke depan beasiswa ini akan ditambah menjadi 150 sampai 200 anak,” kata Ridho.
Di awal kepemimpinanya sebagai Gubernur Lampung, sejumlah tokoh pertanian berskala nasional terus dimintai sumbangan tenaga dan pikirannya oleh Ridho. Salah satunya, Wakil Gubernur Lampung periode 2009-2014 MS Joko Umar Said. Dalam sejarah dirintisnya beasiswa anak petani, sosok Joko Umar Said memegang peran besar barsama tokoh pertanian Lampung lain seperti Zainal Mutaqin (mantan Direktur Polinela) dan I Made Suwetja (Ketua Ikatan Pensiunan Penyuluh Lampung).
Gagasan ini terus dikembangkan Ridho. Pernah suatu ketika beasiswa anak petani terlambat sehingga mereka kelimpungan. Ridho dengan sigap memerintahkan jajarannya untuk mengkaji penyebab keterlambatan itu.
“Saya perintahkan segera berikan beasiswa anak-anak tersebut. Jika mereka pulang ke desa, maka saya akan minta (kepada jajaran Pemprov, red) untuk menjemput mereka satu per satu,” tegas Ridho.
Pernyataan Ridho mengundang simpati dari kalangan anak petani. “Sebab Pak Ridho itu besar di areal perkebunan. Dia sangat paham dengan kami anak petani,” ujar seorang mahasiswa Polinela dalam sebuah acara Rembug Tani.(*)