Jejamo.com. Lampung Tengah – Penderitaan masyarakat Lampung Tengah akibat banjir yang melanda sejak akhir bulan lalu tampaknya tak akan usai sampai musim hujan berakhir. Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah diniali warga belum bisa berbuat banyak dengan kondisi yang dialami korban banjir.
Warga yang berada di dua titik banjir terparah yakni Kampung Cabang Kecamatan Bandarsurabaya dan Gorasjaya, Bekri, terus menderita selama musim musim hujan. Pemerintah setempat belum mampu mengatasi persoalan yang menjadi penyebab terjadinya banjir.
Sejak pertama kali dilanda banjir pada akhir Februari 2018 lalu, genangan di Kampung Cabang tak pernah benar-benar surut. Kabar terakhir dari salah satu warga Kampung Cabang, debit air genangan akibat banjir volumenya naik-turun. Jika semula bagian terparah ada di sisi timur kampung, saat ini rata, timur dan barat sama-sama tinggi akibat hujan yang terus mengguyur.
Pemerintah dinilai tak mampu memberikan solusi. Pengerukan kanal yang seharusnya dapat menjadi solusi tak kunjung dilaksanakan.
Disinyalir, soal aturan dan anggaran yang menjadi kendala. Akibatnya, Pemkab Lamteng tak berdaya, sudah lebih dari 20 hari warga Kampung Cabang tak bisa melihat lantai rumah mereka.
Sementara untuk di Kampung Gorasjaya, jebolnya tanggul dan pendangkalan sungai kecil di dekat kampung dinilai sebagai faktor utama banjir di wilayah tersebut. Sedikitnya empat kali Gorasjaya dilanda banjir sejak 26 Februari lalu.
Akan tetapi, usulan normalisasi sungai kecil sebagai salah satu upaya mengurangi debit air yang masuk kampung tak kunjung direspons. Bagaimana mau menangani yang lebih berat seperti tanggul jebol. Sedangkan untuk menurunkan alat berat pun Pemkab Lamteng tak mampu karena aturan.
Informasi yang dihimpun jejamo.com dari Kampung Gorasjaya, Jumat 16/3/2018, warga di empat dusun, 2, 5, 6 dan 7 terus waspada. Sebab, jika terjadi hujan deras di daerah hulu Way Tipo, Gorasjaya akan banjir lagi.
Meskipun sudah hampir tiga minggu sejak banjir pertama, hingga saat tak banjir pun warga tak nyenyak tidur karena harus waspada. Sementara, soal banjir Gorasjaya, Pemkab Lamteng juga tak berdaya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com