Jejamo.com, Lampung Tengah – Di era kepemimpinan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri, dalam kurun waktu sekitar 3 tahun, banyak program yang sudah dirasakan dan langsung menyentuh rakyat. Seperti program bantuan sumur bor pertanian hingga sinergitas kebijakan strategis Provinsi Lampung, yakni memperkuat swasembawa pangan nasional.
Hal itu terungkap dalam kunjungan calon gubernur Lampung M Ridho Ficardo saat bersilaturahmi dengan warga Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Selasa, 4/3/2018.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kelompok Tani Desa Astomulyo, Sama Maju, mengatakan, program yang digulirkan oleh Ridho Ficardo, telah banyak berjasa untuk kemajuan di desa.
“Tahun 2017 lalu, desa kami mendapat bantuan sumur bor untuk pengairan tanaman hortikultur dengan memanfaatkan pekarangan. Alhamdulilah sekarang sudah menghasilkan banyak buah dan sayur yang dapat kami jual ke pasar. Seperti pepaya, nanas, kacang panjang, kangkung, terong, timun dan lain sebagainya,” ungkap Sama Maju.
Mendapat kabar baik tersebut, calon gubernur nomor urut 1 ini mengaku bangga akan hasil capaian warga desa khususnya petani di Desa Astomulyo. Kata Ridho, Lampung menduduki peringkat ke-4 surplus beras nasional juga karena para petani itu sendiri.
“Seyogyanya pemerintah hanya memberikan fasilitas hingga program yang manfaat untuk bapak ibu petani. Itu semua demi mempermudah kinerja dan mengahasilkan capaian yang baik,” kata Ridho.
Ditempat yang sama, Irsan, dari Gapoktan Maju Bersama, Desa Sukadamai, Jatimulyo, juga ikut mengungkapkan keberhasilan desanya dalam mengembangkan padi singgang atau padi dengan sistem tanam singgang. Dengan demikian, hanya sekali tanam bisa panen dua kali.
Pihaknya juga mengungkapkan terima kasih, atas bantuan Ridho bersama Bachtiar di mana tahun lalu desanya mendapat bantuan sumur bor dan alat transplanter.
Menurut Irsan, desanya juga sudah banyak menghasilkan sayur mayur dan buah yang dapat dijual di pasar. Dia juga memohon bantuan agar M Ridho Ficardo dapat membantu juga untuk pemasarannya.
“Harapannya hasil panen kami tidak cuma di pasar sini Pak, harapan saya bisa dijual sampai ke Bandar Lampung atau bahkan masuk supermarket,” harap Irsan.
Menanggapi hal tersebut, Ridho menyatakan, akan mencoba membantu petani terkait permasalahan-permasalahan yang ada, termasuk dalam pemasaran hasil panen.
Ridho menjelaskan, pembenahan infrastruktur pendukung pertanian, terutama jaringan irigasi sangat penting dilakukan pada lahan sawah yang memiliki potensial di Kabupaten Lampung Tengah.
“Harus ada infrastruktur irigasi yang baik di daerah yang memiliki potensi untuk itu. Program sumur bor bisa dilakukan di daerah yang tidak memiliki potensi untuk dibangun irigasi,” kata Ridho.
“Dengan adanya dukungan infrastruktur pengairan yang baik, sambungnya, petani akan dapat meningkatkan indek tanam (IP). Dari satu kali tanam menjadi dua bahkan tiga kali tanam,” timpalnya.(*)
Rilis