Berita Lampung Selatan, jejamo.com – Kampanye calon bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan yang digelar di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pada Senin, 9/11/2015, diwarnai insiden perebutan mikrofon.
Dalam rilis yang diterima jejamo.com, Kamis, 12/11/2015, Junaidi, warga setempat mengatakan, pada saat Zaidunin melakukan kampanye, ada warga yang merebut mikrofon dan meneriakkan dukungan kepada pasangan nomor urut dua Rycko-Eki.
Menurut Junaidi, hal itu karena Zainudin membawa masa dari luar desa Merak Batin dan berkampanye pada malam hari, sehingga mengganggu ketenangan warga. “Setelah itu, Zainudin Hasan meminta maaf kepada warga jika kampanyenya telah mengganggu kenyamanan,” jelasnya.
Junaidi melanjutkan, meski ada insiden, kampanye Zainudin terus berlangsung hingga selesai dalam kurun waktu 22 menit.
Sementara itu Tim Pemenangan Rycko Menoza-Eki Setyanto (Ko-ki), Agus Sutanto, mengaku, tidak mengetahui insiden tersebut.
Ia mengatakan, selama ini pihaknya berkomitmen untuk menjaga ketertiban dengan berkampanye secara beretika dan santun mengutamakan kepentingan masyarakat.
Pihaknya juga menghindari kampanye dialogis pada malam untuk menghindari keributan atau kericuhan masyarakat.“Kita tetap menjaga etika dan menghargai masyarakat agar tetap nyaman,” tambahnya.
Ketua KPU Lampung Selatan Abdul Hafidz, mengatakan, memang banyak keluhan warga terkait kampanye dialogis yang dilakukan Zainudin Hasan saat malam hari. Seperti pengawalan yang tetap membunyikan sirine mobil yang meraung-raung saat keluar masuk kampung.
Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan masing-masing tim pemenangan untuk tidak melakukan itu, karena mengganggu ketenangan warga yang sedang beristirahat.(*)