Jejamo.com, Lampung Timur – Sejak 2016, perusahaan pembibitan sapi, PT Austasia Stockfeed di Kecamatan Jabung Lampung Timur mengembangkan rumput odot sebagai pakan ternak sapi di korporasi itu.
Perusahaan kemudian mengajak tujuh ratusan petani lokal untuk ikut mengembangkan tanaman itu dalam bentuk kemitraan.
Dengan jumlah lahan 1.300 hektare, pasokan rumput odot yang dihasilkan mencapai 46 ribu ton.
Kepala Unit Austasia Stockfeed Dayan Antoni mengatakan, rumput odot dipakai karena nilai nutrisinya yang tinggi. Karena itulah, rumput odot dinilai bisa menjadi pakan ternak untuk meningkatkan mutu kualitas sapi yang dihasilkan dari pembibitan ini.
“Dibandingkan rumput gajah, odot ini lebih tinggi nilai nutrisinya. Kami juga melihat potensi daerah sangat memungkinkan. Dan ketika ini ditawarkan kepada petani sebagai mitra, mereka setuju,” ujarnya dalam panen raya odot hari ini di Desa Negarasaka, Jabung, Lampung Timur.
Dayan Antoni mengatakan, selama ini perusahaan juga memprogramkan kegiatan sosial untuk masyarakat.
Kata Dayan, program kepedulian sosial itu antara lain bantuan sosial dan keamanan, Japfa4Kids, dan kerja sama kemitraan tebon jagung, rumput gajah, dan odot.
PT Austasia Stockfeed sendiri memiliki jumlah karyawan ratusan orang dengan dua per tiga diambil dari warga sekitar.
“Kami ingin perusahaan ini bisa berkontribusi untuk warga Jabung dan sekitarnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hari ini dilakukan panen raya odot di Desa Negarasaka, Jabung, oleh perusahaan dan petani kemitraan.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com