Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Gamolan Institute Lampung Dorong Gamolan Didaftarkan ke Unesco

Rapat Gamolan Institute Lampung. (Dok GIL)

Jejamo.com, Bandar Lampung – Hasil rapat koordinasi Gamolan Institute Lampung menyepakati untuk mendorong Provinsi Lampung untuk mendaftarkan alat musik tradisional Lampung gamolan. 

Menurut Hasyimkan, penasehat GIL, yang juga Ketua Program Studi Musik Universitas Lampung, gamolan sudah layak didaftarkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke badan PBB Unesco.

WBTB Indonesia yang sudah diakui Unesco belum ada satu pun dari Lampung, antara lain Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Lorentz di Papua, Hutan Hujan Tropis di Sumatra, Situs Sangiran, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Wayang Kulit, Keris, Angklung, Gamelan, Batik, Noken, Subak Bali, Sekaten, Tari Saman, Lumpia

Syarat yang paling mendasar agar diakui Unesco adalah menjadi bagian tradisi bagi masyarakat Lampung mendapat kajian ilmiah dari akademisi dan dirasakan hingga ke penjuru dunia.

Dari sekian WBTB Lampung yang siap adalah gamolan karena saat gamolan telah dan akan berkembang. Saat ini di Unila telah dicetak guru SD 1.000 orang, guru PAUD (200), dan guru seni (600) yang siap mengajar.

Di samping itu juga gamolan telah dibuatkan gamolan android, multimedia pembelajaran gamolan, batik gamolan, suvenir gamolan, lagu Gamolan Sakti yang juga telah mendapat hakinya dan organisasi yang menangani gamolan yaitu Gamolan Institute, telah juga dibuat buku pembelajaran gamolan mulai PAUD hingga perguruan tinggi.

Novellia Yulistin Sanggem, Ketua GIL, juga membenarkan bahwa untuk ditetapkan di Unesco membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk persiapan dan penilaian.

“Bukan hal yang mudah dan singkat. Oleh karena itu perdebatan nama gamolan bukan lagi persoalan yang harus menjadi perselisihan. Pekerjaan rumah ita adalah bagaimana gamolan ini mampu mendunia,” kata dia dalam rilis kepada jejamo.com malam ini.

Lanjut Novellia, GIL berharap dapat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, terkhusus untuk para tokoh adat Lampung agar bisa bersama-sama mendorong gamolan menjadi warisan budaya tak benda di Unesco.(*)

Populer Minggu Ini