Jejamo.com, Bandar Lampung – Tim Program Pelatihan Gamolan Anak Daerah dari Universitas Lampung dinyatakan lolos seleksi untuk menjadi peserta pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (pimnas) tahun 2018. Pengumuman tersebut dibagikan melalui laman resmi Ristekdikti pada Kamis, 2 Agustus 2018.
Tim yang sebelumnya telah didanai oleh Kemenristekdikti untuk melaksanakan program mereka di PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) pada April hingga Juli 2018 ini berjumlah lima anggota yaitu Endah Cahyani, Lufia Nuzulika, Decgrist Pratiwi, Arum Sage Cani dan Ilham Sanjaya.
Mereka dinyatakan lolos menjadi peserta Pimnas 2018 berdasarkan penilaian saat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Eksternal PKM pada 19 Juli 2018 di Rektorat Universitas Lampung yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi.
Pada tahun ini Pimnas akan dilaksanakan di Univeritas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tanggal 28 Agustus-2 September 2018 di mana akan ada berbagai lomba yang tiap-tiap tim akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa pulang medali.
Hasyimkan, S.Sn. MA, sebagai dosen pembimbing menyarankan agar PKM kali ini harus dipersiapkan lebih matang karena harus bersaing dengan kampus-kampus ternama di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, UNPAD, IPB, dan lainnya.
Novellia Yulistin Sanggem Ketua GIL menerangkan bahwa Pimnas adalah ajang perlombaan mahasiswa paling bergengsi se-Indonesia dan menjadi peserta pada perlombaan tersebut merupakan sebuah kebanggaan bagi mahasiswa Lampung karena dari banyak tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia hanya 440 tim yang dapat mengikuti kegiatan perlombaan tersebut serta prosesnya yang tidak mudah dan tidak singkat. Perlombaan yang diadakan yaitu Presentasi dan Poster Karya Ilmiah.
Program Pelatihan Gamolan Anak Daerah mengangkat pengabdian kepada masyarakat tentang pengenalan, pelatihan dan penyebaran alat musik tradisional Gamolan Lampung yang mana pada saat ini masih banyak masyarakat Lampung yang belum mengetahuinya.
Jika sebelumnya di PKM mereka mengenalkan alat musik gamolan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Provinsi Lampung, maka dengan lolosnya ke Pimnas ini menjadikan salah satu langkah mereka untuk mengenalkan Gamolan Lampung ke kancah nasional dan salah satu upaya mengenalkan lebih luas lagi gamolan di tingkat dunia.
“Jika semua bergerak niscaya gamolan akan seperti angklung yang tercatat sebagai WBTB di Unesco,” ujar Novellia.(*)