Jejamo.com, Bandar Lampung – Diduga gara-gara saling menatap antara korban salah satu driver ojek online dan salah satu karyawan rumah makan Geprek Bensu Lampung, Lutfiyani (18) warga Jalan Danau Tauti, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung menjadi korban penganiayaan.
Lutfiyani, driver Gojek sekaligus korban menceritakan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi, saat dirinya hendak mengambil orderan di rumah makan Geprek Bensu. Tiba-tiba salah satu karyawan Geprek Bensu melihatnya seperti tidak senang.
“Karena melihatnya kaya enggak senang gitu. Terus saya tanya kenapa lihat saya kaya gitu? Lalu dia bilang tunggu pulangnya, lalu saya bilang, ya saya tunggu,” ujarnya kepada jejamo.com saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Jumat malam, (10/8).
Katika dirinya sedang menunggu orderan, lanjut Lutfi, tiba-tiba pelaku yang diketahui bernama Alvin menghampirinya.
“Ketika dia samperin saya itu, lalu bilang kita selesaikan masalah ini. Terus  dia bilang lagi lo ikut gua. Kemudian dia langsung pukul saya. Saya enggak balas karena saya harus antarkan orderan ini,” jelasnya.
Masih kata Lutfi, ia juga sempat bilang dengan pelaku, jika tidak suka jangan mengganggu pekerjaannya.
“Karena kan kita berdua sama kerja, tapi waktu saya bilang gitu dia malah ketawa. Setelah bilang itu terus saya langsung pergi,” paparnya.
Dia mengatakan, kemudian dirinya datang kembali bersama bapaknya.
Kedatangannya ke rumah makan tersebut, ia mengaku berniat berdamai.
“Saya datang ke situ sama bapak, niatnya mau damai. Tapi, saya sama dia berantem lagi, terus saya ke lantai dua. Tapi di atas sudah ramai, ada sekitar tujuh orang gitu yang ikut mukul saya dan bapak,” paparnya.
Dia juga mengaku tidak mengenal pelaku. Ia hanya sering bertemu ketika mengambil orderan saja. Yang dia tahu juga pelaku bekerja di rumah makan Geprek Bensu
“Bapak saya juga ikut dipukuli, kalau saya dipukuli di bagian tangan, kepala dan badan. Saya kurang tahu pelaku yang mukuli, karena posisi saya sudah tengkurap dan nggak sadarkan diri, untung ada yang bantu,” pungkasnya.
Diberikan sebelumnya, diduga tidak terima rekan satu profesinya menjadi korban penganiayaan, ratusan driver Gojek dan Grab geruduk rumah makan Geprek Bensu Lampung yang berada du Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung, Jumat malam, (10/8).(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com