Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kasus Pengeroyokan di Geprek Bensu Lampung, Pihak yang Terlibat Sepakat Berdamai

Proses mediasi kasus pengeroyakan dilakukan oleh pemilik rumah makan Geprek Bensu Lampung, Minggu, 12/8/2018. | Andi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Pihak-pihak yang terlibat kasus pengeroyokan yang melibatkan driver Gojek dan karyawan rumah makan Geprek Bensu Lampung sepakat berdamai dan saling mencabut laporannya di Polresta Bandar Lampung.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu owner Geprek Bensu, Novia Ramalina, saat menggelar pertemuan dengan awak media massa di Geprek Bensu Lampung di Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung, Minggu, 12/8/2018.

“Saya langsung datang dari Jakarta untuk mengetahui permasalahan ini yang menjadi viral di media sosial dan beberapa media. Keduanya sudah laporan ke polisi. Makanya datang ke sini untuk mendamaikan. Dari hasil CCTV kedua pihak salah,” ujarnya.

Menurut Novia, dirinya bisa saja menuntut kedua belah pihak, karena sudah membuat onar dan kekacauan di tempat usahanya. “Tapi saya tidak mau memperpanjang masalah ini, malah takutnya nanti tidak selesai. Maka sejak tadi malam sudah berdamai dan laporan keduanya sudah dicabut,” ungkapnya.

Novia mengaku terkejut saat mendapat kabar ada korban yang merupakan driver ojek online mengalami luka parah dan sempat tidak sadarkan diri.

“Ternyata setelah saya konfirmasi dengan Lutfiyani (driver Gojek) hanya mengalami luka tidak serius seperti yang diberitakan. Jadi ini sebenarnya kejadian kecil yang dibuat besar karena ada pihak-pihak tidak tahu hingga dibuat ramai,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono membenarkan laporan kedua belah pihak telah dicabut.

“Permasalahan antara kedua belah pihak sudah berdamai dan kami sangat menghargai karena tujuannya untuk kebaikan dan suasana di masyarakat juga tenang. Jadi laporannya juga sudah dicabut,” ujarnya.

Murbani menambahkan, meski laporan telah dicabut ia mengaku akan terus melakukan penyelidikan. “Kami cek lagi kaitannya dengan proses hukumnya,” tandasnya.

Jumat malam, 10/8/2018, ratusan diver ojek online (Gojek dan Grab) menyambangi rumah makan Geprek Bensu Lampung yang berada di Jalan Teuku Umar Kedaton, Bandar Lampung. Mereka tidak terima dan ingin membuat perhitungan karena rekan satu profesinya menjadi korban penganiyaan yang dilakukan karyawan Geprek Bensu.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini