Jejamo.com, Bandar Lampung – Romi, pelaku spesialis jambret, meringis menahan rasa sakit. Ia juga tampak menitikkan air mata? Kenapa kamu, Rom?
Oh, rupanya doi meringis menahan sakit. Pasalnya, tiga pelor aparat berbaring di kakinya. Pantas saja Romi meringis menahan sakit.
Anggota Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung terpaksa menembak Romi.
Dibantu dengan dua orang anggota Polisi berpakaian preman, tersangka yang telah beraksi lebih dari sepuluh kali menjambret di wilayah Kota Bandar Lampung ini terlihat sudah tidak sanggup berdiri dan harus dibopong.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo mengatakan, tersangka dilumpuhkan karena mecoba melarikan diri saat petugas menangkapnya di Jalan Ir Juanda, Enggal, Bandar Lampung, pada Minggu, (16/9) kemarin.
“Karena pelaku coba melarikan diri waktu kami tangkap, jadi kami ambil tindakan tegas terukur melumpuhkan pelaku,” ujar Harto saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin, (17/9).
Tersangka Romi warga Padang Cermin, Kabupaten Pesawaraan ini, lanjut Harto, sudah lebih dari sepuluh kali beraksi bersama ketiga rekannya. Namun, sebelumnya satu pelaku sudah tertangkap terlebih dahulu.
“Sedangkan kedua pelaku lagi bernisial MY dan FD masih dalam pengejaran. Romi ini residivis kasus serupa tahun 2014 dan baru keluar satu kemudian,” terangnya.
Harto menuturkan, modus yang digunakan pelaku bersama rekannya yakni dengan cara mencari korban seorang wanita mengendarai sepeda motor yang baru menarik sejumlah uang tunai dari mesin ATM.
“Mereka ini punya peran masing-masing, ada yang tugasnya berpura-pura bertanya dan ada manarik atau merampas paksa tas korban yang merupakan ibu-ibu yang baru keluar dari ATM untuk mengambil uang,” jelasnya.
Dia menambahkan, dari hasil keterangan pelaku mengaku pernah beraksi mendapat hasilnya hingga puluhan juta rupiah dan hasilnya dibagi rata bersama rekannya.
“Pelaku mengaku pernah sekali jambret dapat Rp50 juta dari korban yang baru keluar habis ambil uang di ATM, terus hasil dibagi sama temannya dan digunakan untuk berfoya-foya,” ujarnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com