Jejamo.com,Bandar Lampung – Tradisi dan adat budaya Lampung mewarnai Rapat Senat Luar Biasa Universitas Lampung (Unila) yang berlangsung di Aula Fakultas Pertanian, Senin, 24/9/2018. Acara puncak Dies Natalis Unila ke-53 itu diawali arak-arakan diiringi tetabuhan talo lunik.
Genderang alat musik tradisional Lampung pada kirob hari itu mengiringi rombongan anggota senat Universitas Lampung saat memasuki ruangan. Kedatangan mereka disambut dua pasang muli-mekhanai berpakaian Lampung yang mewakili adat Pepadun dan Saibatin.
Narator yang kala itu memandu acara mengatakan, bunyi-bunyian talo lunik digunakan untuk menghalangi gangguan roh halus dan memberi semangat bagi para rombongan.
Di kesempatan itu Rektor Unila Prof Dr Ir Hasriadi Mat Akin, MP, menyampaikan tema besar dies natalis tahun 2018 adalah “Penguatan Inovasi Digital dan Internasionalisasi Unila.” Tema ini mencerminkan upaya Unila memperluas jaringan kerja sama menuju world class university.
Salah satunya dengan mengoptimalkan mutu Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian dan pengajaran.
“Mari jadikan dies natalis sebagai momentum untuk berperan aktif mengakselerasi Unila sehingga mampu memberikan manfaat dan menjadikan Unila sepuluh universitas terbaik di tahun 2025,” ajak Hasriadi.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini menambahkan, banyak pencapaian yang sudah diraih Unila selama setahun ini. Di antaranya, pada akhir 2017 lalu Unila memperoleh hibah lahan seluas 150 hektare dari Pemerintah Provinsi Lampung. Lahan itu berlokasi di Kotabaru, Lampung Selatan, yang rencananya dijadikan kampus dua Unila.
Universitas Lampung juga memperoleh bantuan dana dari Pemerintah Kota Bandar Lampung sebanyak Rp30 miliar yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit pendidikan (RSP). Di bidang infrastruktur, Unila juga tengah memperbaiki gedung serba guna yang pada akhir tahun ini ditargetkan rampung.
Pada acara yang sama, Gubernur Lampung yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Theresia Sormin, SH, MM, menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian Unila.
Ia mengatakan, momentum ini digunakan untuk melakukan evaluasi, koreksi, dan introspeksi guna membangun masa mendatang dan kekompakan dengan pemerintah provinsi Lampung menuju masyarakat, bangsa, dan generasi berkualitas.
Theresia menambahkan, dalam RJPD Provinsi Lampung 2005-2025 salah satu sasarannya berupa terwujudnya SDM berkualitas, sehat, dan sejahtera. Ia mengharapkan agar perguruan tinggi mendukung sasaran dimaksud.
Menurutnya pendidikan tinggi adalah organisasi yang responsif menghadapi perubahan zaman dan paling agresif melakukan perubahan. Inovasi adalah kunci. Keinginan dosen dan mahasiswa berinovasi harus selalu ditumbuhkan.
“Pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. Kurikulum dan agenda research harus dibenahi. Saya berharap Unila menjadi pionir melakukan agenda perubahan yang akhirnya berkontribusi besar demi memajukan Provinsi Lampung,” harapnya.
Rapat Senat Luar Biasa Unila ini juga diisi dengan orasi ilmiah berjudul “Pengenalan Penulisan Aksara Lampung di Dunia Era Digital” oleh Dr Akmal Junaidi, SSi, MSc. Di kegiatan itu pula Rektor Unila memberikan penghargaan kepada 54 purnabakti di lingkungan Unila.(*)