Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ade Yulistiani Violis Cantik Lampung, Berkarya Hingga Malaysia

Ade Yulistiani, pemain biola asal Lampung yang kuliah di Agroteknologi Unila. Berkiprah hingga Malaysia. | Ist
Ade Yulistiani, pemain biola asal Lampung yang kuliah di Agroteknologi Unila. Berkiprah hingga Malaysia. | Ist

Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Dalam menjalani aktivitasnya, seringkali ia ditemani biola cokelat miliknya. Ia mulai mengeluarkan alat musik itu dari tempatnya yang berwarna hitam. Ia menyiapkan posisi yang nyaman. Dengan tangan kiri memegang biola, ia letakkan dagu pada tepi biola bagian bawah.

Setelah mendapat posisi yang tepat, ia mulai mencoba menggesek alat musik itu dengan lembut. Dengan serius, sang murid memperhatikan cara guru memainkan biola. Memiliki wajah cantik, berkulit putih dan berkacamata, ia gadis muslim keturunan Tionghoa.

Ade Yulistiani, mahasiswi Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung ini kian mengepakkan sayapnya di dunia musik sebagai pemain biola. Ia juga merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti Borneo Cultural Festival, 6-9 Agustus 2015 di Malaysia bersama Indonesia Bamboo Comunity.

Dalam acara tersebut, mereka menampilkan sebuah penampilan dari alat musik yang terbuat dari bambu. Karena itu, biola yang ia mainkan juga terbuat dari bambu. Selain biola, ada juga alat musik gitar, bas, drum, angklung dan gambas. Acara ini diikuti beberapa negara, antara lain Indonesia, China, dan India.

Ketertarikannya terhadap biola dimulai sejak kelas V SD. Saat itu ia mulai berlatih dan les di Fidder hingga kelas I SMP dengan Kurniawan Catur sebagai pelatihnya. Kecintaannya terhadap biola ini bukan adanya faktor keluarga.

“Kalau keluarga cuma dukung aja, enggak ada yang suka main biola. Suka main biola karena unik, lebih menarik. Liaht orang yang mainin rasanya anggun,” kata dia kepada jejamo.com beberapa hari yang lalu via BlackBerry Messenger.

Gadis kelahiran tahun 1995 ini pernah bersekolah di SDN 1 Sukaraja, ke SMPN 1 Gedongtataan, dan SMAN 7 Bandar Lampung.  Kala SD, ia pernah mengikuti Lampung Youth Music Ensamble. Kemudian saat SMP aktif mengikuti acara sekolah dan ketika SMA tetap aktif dengan mengikuti ekstrakurikuler musikalisasi puisi.

Beberapa perlombaan pernah ia ikuti. Bahkan ia pernah mementaskan aksinya bersama tim musikalisasi SMAN 7 Bandar Lampung di Taman Budaya Lampung dengan mengusung tema “Sajak Akhir Tahun”. Tentu sebagai pemain biola.

Kecintaannya terhadap biola tak berhenti sampai di situ. Di perkuliahan, ia terus mengembangkan kemampuannya, bahkan berbagi ilmu dengan menjadi guru di Pondok Daud Music dan membuka privat.

Namun saat ini ia sedang off di Pondok Daud karena ingin fokus dengan kuliah yang menginjak semester V. Namun, ia masih menyempatkan diri untuk mengajar privat. Ia juga adalah bagian dari Komunitas Biola Lampung yang terus berlatih dan mencari ilmu.

Menjadi seorang pemain biola bukanlah hal yang mudah. Ia harus berlatih keras. Meskipun begitu ia senang karena bisa mendapat banyak kesempatan mengenal orang banyak yang menginspirasi. Semangatnya tidak hanya saat bersama biola saja. Dalam urusan perkuliahan pun ia bersemangat.

Tempat tinggalnya di Gedongtataan bukan penghalang menuntut ilmu. Ia terbiasa sejak SMA berangkat dari Tataan menuju Kemiling. Kini lebih terbiasa lagi berangkat dari Tataan menuju Unila. Semenjak SMA hingga semester I ia menggunakan angkutan umum menuju ke sekolah dan kampus.

Namun saat ini ia menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Meskipun begitu, ia harus berangkat kira-kira 40 menit dari rumah sebelum perkuliahan dimulai. Benar-benar perjuangan yang hebat bisa terus bertahan dalam menuntut ilmu dan mengejar karir.

Gadis berumur 20 tahun ini memiliki target yang ingin dicapai. Salah satunya adalah ingin bergabung dengan GBN (Gita Bahana Nusantara). “Pingin ikut GBN karena pingin main di Istana Negara,”pungkasnya.  Semangat terus ya, Kak Ade.(*)

Laporan Putri Pertiwi, kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini