Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung meluncurkan tiga program terbarunya.
Marketing Komunikasi ACT Lampung Hermawan Wahyu Saputra menjelaskan, tiga program tersebut diberlakukan dalam menangani tsunami selat Sunda, khususnya yang di Lampung.
“Januari sampai Maret kita ada program recovery tsunami Selat Sunda di mana kemarin ACT sudah membangun posko kemanusian, posko kesehatan, dan dapur umum,” ujar Hermawan di kantor ACT Lampung (23/1/2019)
Sampai hari ini, lanjut Hermawan, dapur umum masih memasak untuk pengungsi yang terkena dampak parah tsunami Selat Sunda di Lampung, di mana per hari bisa mencapai 3.000 porsi.
“Posko kita masih dibuka di Way Panas, Way Muli Bawah, Way Muli Atas, dan Kunjir Rajabasa Lampung Selatan,” terangnya kepada jejamo.com.
Mayoritas di sana nelayan sehingga ACT membuat program perahu kemanusiaan, yang dikemas dengan nama emergency response.
Hermawan menuturkan, dalam program emergency response, penggalangan dana yang dikumpulkan akan diimplementasikan dalam bentuk fisik.
“Jadi masyarakat punya uang berapa, kemudian dikumpulkan, bisa zakat bisa wakaf, dan melalui ACT bisa diimplementasikan untuk pembuatan perahu,” terang Hermawan.
Hermawan bilang, nanti perahu dikasih ke nelayan dan nelayan yang sudah terbantu memberikan infak seikhlasnya untuk membantu nelayan lain yang belum mendapatkan perahu.
Dan terakhir bernama program bantuan musim dingin untuk Bumi Syam, yakni negara Palestina, Suriah, Yaman serta Rohingya yang saat ini sedang mengalami musim hujan.
“Dari November lalu sampai Maret 2019 mengalami musim dingin, bahkan kalau malam hari sampai beku dan mereka masih berada di pengungsian” jelasnya.
Di kantornya yang berada di Jl Jendral Sudirman No.73e, Pahoman Kedamaian, tersebut Hermawan menjelaskan bantuan yang diberikan ACT adalah bahan bakar pemanas ruangan.
“Sudah ada 24.500 liter bahan bakar yang berada di Suriah dan Aleppo dengan jumlah penerima manfaat 505 kepala leluarga (KK), atau sekitar 3.330 jiwa yang mendapatkan bantuan berupa bahan bakar plus pemanasnya,” jelasnya.
Selain itu, ACT juga membantu dalam penyaluran air bersih dan bahan bakar.
“Kalau di Gaza Palestina banyak dibombardir Israel sehingga pasokan pertanian minim, dan membuat harga bahan melonjak tinggi. Bersama mitra ACT kita berikan makanan tepung terigu, sayuran, dan daging ayam, yang pada akhir Desember lalu sayuran dipanen di ladang ACT yang berada di sana,” kata dia. [Nurmeiati Eka Ananta]