Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – “A, ba, ta, tsa……….” Demikian ujaran Cici saat mengajarkan Asyifa membaca Iqra. Cici adalah salah satu dari dua pengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Sabila di jalur dua Palapa, Bandar Lampung.
Perempuan ini bernama lengkap Rizki Oktaria. Namun, anak-anak di TPQ biasa memanggilnya Bi Cici. Anak-anak di TPQ tersebut berusia enam hingga sepuluh tahun. Dia mengajar selepas salat asar hingga jam empat sore.
Selepas mengajar, ia melanjutkan aktivitasnya sebagai mahasiswi di DCC. Cici memilih Jurusan Komputerisasi Akuntansi sebagai bidang keahliannya. Mengambil kuliah waktu sore tidaklah tanpa alasan. Pagi hari, dia harus membantu ibunya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah.
Menjadi pengajar di TPQ merupakan sumber penghasilan untuk membiayai kuliahnya. Dengan penghasilan Rp180 ribu per bulan, ia menyisihkan Rp100 ribu untuk biaya semester kedua nanti.
Biaya yang dikeluarkan untuk semester mendatang adalah Rp500 ribu. Sedangkan sisanya ia berikan kepada sang ibu. Penghasilan itu memang tidak seberapa. Namun, cita-cita menjadi diploma adalah keinginan terbesarnya.
“Shadaqallahul ‘azim.” Asyifa pun menutup Iqra-nya dan bersalaman dengan Cici. Cici pun melanjutkan mengajar anak lain yang sudah mengantre di belakang Asyifa.(*)
Laporan Dwi Septiana, kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya
