Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Handrie Kurniawan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat konsisten dalam pengaturan dan evaluasi tata ruang.
Jika ini bisa dilakukan, kata Handrie, Pemkot bisa meminimalkan peluang banjir di kota ini.
Selama ini, ujar Handrie, setiap kali hujan deras turun, beberapa titik di kota ini dilanda banjir. Yang teranyar di daerah Way Lunik, Panjang, yang merusak lima puluhan rumah.
“Tiap item penataan tata ruang mesti dijaga konsistensinya. Enggak bisa parsial,” kata dia kepada jejamo.com hari ini lewat percakapan WhatsApp.
Handrie Kurniawan menambahkan, beberapa daerah yang memang untuk resapan air, mesti dijaga dan benar-benar dilindungi.
Misalnya, Batuputu, yang dialokasikan untuk daerah resapan air.
“Kalau sudah ditentukan begitu, ya mesti konsisten dijaga. Kalau banyak perubahan atau alih fungsi, ya percuma,” sambungnya.
“Pemkot mesti mengevaluasi tata ruang dan membuat rencana detail tata ruang untuk saluran air dari hulu ke hilir. Dan buat tahapan programnya di rencana kerja Pemkot,” lanjutnya.
Handrie bilang, sungai di Bandar Lampung juga wajib terus dinormalisasi.
“Dikeruk sampai dalam dan dilebarkan,” kata dia.
Untuk warga yang berada di bantaran, perlu dicarikan solusi agar mau pindah.
“Misalnya dengan pengadaan rumah susun,” lanjutnya.
Handrie mengatakan, tidak bisa permasalahan banjir ini hanya diatasi Pemkot dan DPRD Kota Bandar Lampung.
“Ya semua pihak mesti berperan. Ini sudah kompleks, jadi mesti ada kontribusi dari semua pihak,” pungkasnya.
Handrie Kurniawan sendiri pada Pemilu 17 April 2019 mendatang, kembali dicalonkan oleh PKS untuk DPRD Bandar Lampung.
Ia ditempatkan di daerah pemilihan Panjang, Bumiwaras, dan Kedamaian. Handrie ditempatkan pada nomor urut 4. []
