Jejamo.com, Bandar Lampung – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung berharap media dapat memutus mata rantai kejahatan seksual dan kasus bunuh diri melalui pemberitaan.
Sejumlah akademisi dan aktivis perempuan serta pers mahasiswa yang menghadiri diskusi terkait pemberitaan kasus-kasus kejahatan seksual dan aksi bunuh diri di beberapa media cetak dan elektronik.
Diskusi yang menguraikan sejauh mana sudut pandang media dalam memberitakan korban dan keluarga korban berlangsung di Sekretariat AJI Bandar Lampung, di Jalan Agus Salim, Bandar Lampung, Sabtu, (23/3/2019).
Ketua AJI Bandar Lampung Padli Ramdan menyebut perspektif yang dimiliki jurnalis dan media terkait pemberitaan kasus-kasus kejahatan seksual dan bunuh diri sangat penting untuk menghadirkan pemberitaan yang mendalam dan tuntas.
“Pemberitaan yang detail seputar kasus kekerasan seksual dan bunuh diri hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan,” ujarnya.
Menurut Padli, sebagian jurnalis menganggap penting mendeskripsikan secara perisitiwa tersebut, sehingga masyarakat medapatkan informasi yang utuh.
“Pemberitaan secara detail ini diharapkan dapat membangun kepedulian publik dan mendorong penegak hukum menuntaskannya,” jelasnya.
Dia juga berharap media di setiap pemberitaannnya dapat menumbuhkan kepedulian terhadap korban kejahatan seksual serta memutus mata rantai aksi bunuh diri.
“Media juga harus memberikan edukasi terhadap orang-orang yang depresi,” tandasnya. [AndiApriyadi]
