Jejamo.com, Bandar Lampung – Dua malam menjelang Ramadan, Palestina tengah berduka. Hal ini disebabkan serangan udara dari Israel yang melintasi perbatasan Gaza terus digencarkan.
Serangan udara meledak sedikitnya di 60 wilayah yang menjadi target sasaran, pada Sabtu (4/5/2019).
Selain memakan korban jiwa, serangan Israel juga meluluhlantakkan sekitar 200 bangunan di sepanjang Jalur Gaza. Merespon aksi keji tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memasifkan bantuan Ramadan untuk Palestina.
Vice President ACT Ibnu Khajar menyampaikan sikap ACT terhadap kondisi duka yang dihadapi bangsa Palestina pascaserangan jelang Ramadan ACT mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina terlebih di bulan Ramadhan yang suci ini.
“ACT melihat permasalahan ini bukan lagi masalah yang ringan, karena sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat,” ujarnya melalui rilis yang diterima Jejamo.com, Rabu, (8/5/2019).
Melihat kondisi seperti itu, lanjut Ibnu Khajar, ACT langsung merespon sejak Ahad pagi.
“Program bantuan reguler yang sudah ada akan terus kami tingkatkan,” kata dia.
Pihaknya sudah berikan instruksi kepada relawan dan mitra-mitra di Gaza untuk segera mendistribusikan kesediaan paket pangan dan bantuan lainnya.
“Sebagai spirit kemanusiaan, water tank milik ACT dan dapur umum untuk berbuka puasa maupun sahur untuk para bangsa Palestina akan terus siaga,” terangnya.
“Insya Allah umat Islam Indonesia melalui ACT akan terus membersamai mereka,” lanjutnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Global Humanity Response (GHR) – ACT Bambang Triyono menyatakan bahwa ACT akan mengirimkan Paket Pangan IHC untuk lebih dari 5000 keluarga selama bulan Ramadan, 500 porsi makanan siap saji untuk sahur dan berbuka, dan 1,6 juta liter air bersih untuk didistribusikan di seluruh Jalur Gaza.
“Program-program ini kami berikan untuk menghadapi krisis pangan dan tentunya menjadi sebuah respon cepat kami terhadap duka bangsa Palestina di tengah perayaan bulan suci umat muslim,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]