Jejamo.com, Bandar Lampung – Pemudik asal Jawa yang melintasi Provinsi Lampung mengeluhkan mahalnya tarif bus pada H-7 mejelang Idul Fitri 1440 Hijriah.
Arvin Aditya (29) salah satu pemudik asal Jakarta tujuan Baturaja, Sumatera Selatan mengeluh mahalnya harga tiket yang mengalami kenaikan mencapai 100 persen.
“Tarif normal dari Terminal Rajabasa ke Baturaja Rp65 ribu, tapi sekarang naik Rp150 ribu. Jadi naiknya sampai 100 persen,” ujarnya saat ditemui di Terminal Rajabasa, Rabu, (29/5/2019).
Arvin yang mudik bersama istri dan satu anaknya mengaku terkejut dengan kenaikan tarif bus tujuan Baturaja.
“Ya jelas kaget, kok naiknya bisa sampai segitu,” kata dia.
Ia juga mengaku alasan pulang kampung di H-7 untuk menghindari kemacetan yang akan terjadi pada puncak arus mudik nanti.
“Kalau pulang sekarang lebih sepi dan aman serta terhindar dari macet. Kebetulan tempat saya kerja di Jakarta lagi libur,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Rajabasa Denny Wijdan mengatakan, tarif bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan layanan AC dilepas ke pangsa pasar.
“Kenaikan tarif atas angkutan lebaran untuk bus AKAP kelas ekonomi belum diatur,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebelumnya DPD Organisasi Angkutan Daerah (Oraganda) Provinsi Lampung telah mengeluarkan surat edaran terkait kenaikan tarif atas sebesar 20 persen untuk masing-masing kendaraan semua jurusan wilayah Lampung. [Andi Apriyadi]