Jumat, November 15, 2024

Top Hari Ini

Terkini

1.400 Ton Bom dan 101 Misil Rusia Hancurkan 826 Fasilitas ISIS

Setelah mengambil alih inisiatif serangan terhadap ISIS, pencapaian target operasi Rusia lebih menonjol ketimbang kemajuan operasi Amerika Serikat | youtube
Setelah mengambil alih inisiatif serangan terhadap ISIS, pencapaian target operasi Rusia lebih menonjol ketimbang kemajuan operasi Amerika Serikat | youtube

Berita Mancanegara, jejamo.com – Empat hari berturut-turut dihajar bom dan misil Rusia, ISIS menanggung kerugian terbesar. Total 826 fasilitas strategis milik ISIS hancur. Dalam laporan kepada Presiden Putin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Jumat 20/11/2015 mengatakan kapal perang dari Kaspia Flotilla telah meluncurkan 18 rudal jelajah pada tujuh target teroris di provinsi Raqqa, Idlib dan Aleppo.

“Dalam empat hari terakhir, penerbangan strategis dan taktis Rusia dilakukan 522 sorties tempur, total  101 rudal jelajah berbasis udara dan laut diluncurkan, sekitar 1.400 ton bom dari berbagai jenis dijatuhkan.  Dan Sebanyak 826 target musuh hancur,” lengkap Sergei dalam konferensi via video. Seperti dikutip dari Sputniknews.

Sepanjang operasi militer yang dilancarkan Rusia, Sergei mengungkapkan ISIS menderita kerugian besar atas hilangnya pendapatan dari menjual 60.000 ton minyak ilegal senilai 1,5 juta dolar. Menghancurkan basis keuangan dan ekonomi ISIS menjadi fokus serangan Rusia. “Sebanyak 525 truk tangki dan 15 penyimpanan dan kilang fasilitas telah hancur dalam operasi itu.”, kata Sergei.

Selain finansial, kerugian material ISIS tak kalah telak. Sergei merinci sebanyak 23 basis pelatihan teroris, 19 gudang produksi senjata dan bahan peledak, 47 depot amunisi dan kilang miyak, serta kendaraan tempur dan senjata berat hancur dibombardir.

“Sesuai dengan instruksi Anda, Angkatan Bersenjata melakukan operasi untuk menghancurkan para pemimpin organisasi teroris dan pendukung mereka, mengacaukan kontrol dan sistem logistik mereka, serta menghancurkan militer dan infrastruktur minyak dan gas”, tambah Sergei kepada Putin.

Putin menyatakan operasi ini merupakan pencapaian yang baik. Namun serangan ini belum cukup untuk membebaskan negara arab dari cengkeraman ISIS, termasuk Rusia dari kemungkinan balas dendam ISIS.

“Sejauh ini serangan tidak cukup untuk membersihkan Suriah dari teroris, dan melindungi Rusia dari kemungkinan serangan teroris. Ada banyak pekerjaan di depan kami dan saya berharap tahap selanjutnya akan dilakukan seperti profesional, dan membawa hasil yang diharapkan.”, tutup Putin dalam konferensi video kepada para komandan Angkatan Bersenjata Rusia.(*)

jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini