Jejamo.com, Bandar Lampung – Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan anak (Puspa) Lampung akan menggandeng dunia usaha guna meningkatkan kesejahteraan perempuan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lampung (PP dan PA) Bayana mengatakan, dengan segala keterbatasan Pemerintah Provinsi Lampung untuk penanganan Perempuan dan anak, perlu kemitraan yang kuat dengan lembaga masyarakat (LM) salah satunya Puspa. Penanganan kekerasan perempuan dan anak tentu ditangani secara berbeda beda.
Menurut Bayana, salah satu langkah strategis untuk menyejahterakan perempuan dan anak dengan adanya dukungan dunia usaha guna memaksimalkan dan dapat meringankan penyelesaian persoalan urusan perempuan dan anak.
“Acara hari ini suatu pencerahan bagi kita. Persoalan perempuan dan anak perlu mendapatkan perhatian khusus sebab banyak kejahatan yang menimpa keduanya,” Kata Bayana saat membuka workshop Kemitraan strategis berkelanjutan sektor bisnis dan lembaga masyarakat untuk mensejahterakan perempuan dan anak bagi anggota Puspa Provisni Lampung” di Hotel Novotel Kamis, 20/6/2019.
Kemudian kata Bayana, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim berkomiten mengurus perempuan dan anak, yang juga masuk janji politik dan misinya dalam pemberdayaan perempuan dan anak.
“Jika kita lihat di media massa kasus kekerasan fisik dan kekerasan seksual serta perdagangan anak banyak terjadi dan ini perlu ditangani khusus,” terangnya.
“Salah satu upaya peningkatkan pemberdayaan perempuan kita gandeng dunia usaha .nah kata beliau akan pertemukan Puspa beserta lembaga masyarakat lainya untuk bertemu dengan pihak dunia usaha,” ujarnya.
Dirinya berharap Forum Puspa dapat diperkuat lagi agar persoalan anak dan perempuan lebih optimal teratasi.
“Harapan kita ke depan dengan dukungan kawan-kawan sebagai mitra dapat diperkuat lagi, sehingga pekerjaan mengurus Perempuan dan anak dapat mudah teratasi. Semoga workshop ini dapat menghasilkan target melampaui apa yang dilakukan pada hari ini,” kata Bayana.
Sementara Asisten Deputi Partisipasi Media Kementerian PP dan PA Fatahilah mengatakan Forum Puspa yang dibentuk Kementrian dan Dinas PP dan PA dapat mewadahi lembaga yang telah berkiprah dengan semangat sinergi.
Ia menambahkan, jika lembaga bekerja sendiri mungkin tujuannya bisa tercapai akan tapi dengan dimediasi atau diwadahi, lembaga-lembaga yang berbeda beda latar belakang tersebut dapat diubah dengan pola pikir bekerja bersama-sama.
“Mudah-mudahan ini terus berlanjut, dan kami telah memberikan upaya-upaya memberikan pembuatan isu-isu dan etika dan cara berkolaborasi dengan corporate social responsibility (CSR) yang ada di dalam dunia usaha,” katanya. [Sugiono]
