Jejamo.com, Bandar Lampung – Nama Ketua Umum DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim masuk bursa bakal calon wali kota Bandar Lampung pada Pilkada tahun depan.
Nama Ahmad Mufti Salim disebut Ketua DPD PKS Bandar Lampung Aep Saripudin saat menjajaki koalisi dengan Gerindra pada Pilkada mendatang. Kursi PKS dan Gerindra di DPRD Bandar Lampung hasil Pemilu tahun ini cukup mengusung calon. Total suara kedua partai itu 13.
Aep mengatakan, selain nama Mufti Salim, ada nama anggota DPP Almuzzammil Yusuf, Sekum PKS Lampung Ade Utami Ibnu, dan Wakil Ketua PKS Bandar Lampung Muchlas E Bastari.
Kepada jejamo.com, Ahmad Mufti Salim mengaku siap menjadi bakal calon wali kota Bandar Lampung. Sebagai kader PKS, Mufti bilang, apa pun amanatnya, mesti diap mengemban.
Mufti mengaku sampai dengan sekarang belum melakukan langkah-langkah politik. Sebab, selama ini ada nama lain yang sudah mematangkan infrastruktur politik.
Walaupun begitu, Mufti yakin jika memang ia yang disorongkan sebagai kandidat, tak butuh waktu lama untuk bersosialisasi dan menggerakkan mesin politik.
“Apalagi kader PKS Bandar Lampung punya militansi yang baik dan kerja yang profesional,” ujarnya.
Mufti mengatakan, mekanisme di PKS berjenjang. Keputusan tertinggi ada di DPP dengan masukan dari DPW dan prosedur awal di tingkat DPD Bandar Lampung.
“Juga ada mekanisme pemilihan raya atau pemira di kalangan kader,” lanjut alumnus Ponpes Krapyak Yogyakarta itu.
Penyandang gelar Lc dan MA ini menuturkan, ia siap bekerja dalam ranah eksekutif. Pengalaman dua periode di DPRD Lampung Tengah dan satu periode di DPRD Lampung, kata Mufti, membuatnya memiliki kapasitas yang memadai untuk melangkah ke kursi eksekutif.
“Semua terpulang pada prosedur. Teman-teman di DPD yang menjalin komunikasi dengan partai dan kandidat lain serta kader. Sebab, ini ranah mereka. DPW menyupervisi dan itu sudah ada arahan dari saya ke pengurus DPD. Dan pada akhirnya nanti DPP yang memutuskan,” kata dia.
Mufti menambahkan, biasanya DPP pun tidak memutuskan satu nama atau satu pasang. Kata Mufti, DPP PKS akan menyerahkan beberapa nama untuk dipilih berdasar tingkat popularitas dan tingkat keterpilihan kandidat.
“Proses berjalan terus. Teman-teman di DPD yang banyak bergerak. Kalau nanti memang sudah diputuskan DPP, saya siap, insya Allah,” kata dia.
Mufti juga tidak mempersoalkan dirinya yang disebut-sebut menjadi kandidat untuk bupati Lampung Tengah. Ini mengingat kiprahnya selama ini banyak di Lampung Tengah dan asli kelahiran Sendangagung kabupaten setempat.
“Semua masih ada peluang. Saya mengalir saja sampai keputusan itu sudah diketuk palunya,” kata dia.
Mufti bilang, di mana pun ditempatkan, ia siap. Termasuk jika diputuskan maju pada Pilkada Bandar Lampung.
“Meski dapil saya Lampung Tengah, keseharian saya di Bandar Lampung. Memimpin partai juga di ibu kota provinsi ini. Jadi, tidak ada yang mustahil jika benar-benar kami yang diminta maju di kota ini,” kata dia.
Ahmad Mufti Salim sendiri adalah anggota Komisi 5 DPRD Lampung. Tahun ini ia terpilih lagi sebagai legislator di provinsi asal daerah pemilihan Lampung Tengah.
Pada pemilu 2004 dan 2009, Mufti Salim terpilih ke DPRD Lampung Tengah. Ia bahkan sempat menjadi wakil ketua DPRD Lampung Tengah.
Mufti menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah milik ormas Islam terbesar di Indoensia Nahdlatul Ulama. [Sugiono]