Jejamo.com, Bandar Lampung – Untuk mendapatkan peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta, SD Islam Az Zahra Bandar Lampung mengawalinya dengan menyeleksi para peserta.
“Kami memang diawali dari potensi akademik dan minat serta seleksi yang dilakukan pihak sekolah,” ujar pembimbing OSN Siti Fatimah atau biasa disapa Bunda Ning, Kamis, (27/6/2019).
Bunda Ning mengatakan, seleksi dilakukan oleh wali kelas, kemudian mengobservasi anak-anak seperti apa pembelajarannya, potensi dan hobinya.
“Selesai observasi dari wali kelas nanti pihak sekolah akan mengumpulkan per kelas itu, dan nanti diambil lima siswa. Itu baru diseleksi lagi oleh pihak sekolah,” jelasnya.
Selanjutnya pihak sekolah memberikan semacam pelatihan, kemudian proses dan interaksi sosial pendidik juga para peserta didik.
“Nanti terlihat mana anak yang punya bakat, berminat dan memiliki potensi. Dari situ guru berkomunikasi dengan siswanya, seperti apa yang mereka rasakan,” kata dia.
Dia menambahkan, seleksi di kelas itu tiga periode atau tiga kali seleksi yang observasi.
Nanti masuk wilayah tim olimpiade Az Zahra, pelatih bisa mengobservasi.
“Jadi membutuhkan waktu tiga pekan, nanti keluar nama. Setelah dipilih, kami berkomunikasi dengan orangtua murid, kami juga meminta saran dari mereka,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 pelajaran di Provinsi Lampung akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Yogyakarta, pada 30 Juni-6 Juli 2019. [Andi Apriyadi]