Jejamo.com, Bandar Lampung – Demokrasi dikunci oleh kekuasaan. Maka, akal sehat itu harus dibangkitkan untuk membangun peradaban demokrasi.
Masyarakat tidak punya tempat untuk menyampaikan akal sehat. Akal sehat sedang tidur di tengah akal gila.
Demikian yang disampaikan Rocky Gerung pada mimbar kampus FISIP Unila hari ini, Selasa, 2/7/2019.
Akal sehat yang dimaksud adalah kaum akademisi. Kampus adalah tempat kritisisme, mahasiswa adalah mahkamah akal sehat.
“Cara menghidupkan akal sehat dengan tidak tunduk pada kekuasaan,” kata dia.
Rocky Gerung mengatakan saat ini demokrasi sedang dikekang.
“Kita perlu kelegaan dan menikmati hegemoni berdemokrasi. Tidak ada tempat untuk meyampaikan kritik pada pemerintah dengan intelek.
Ia mengatakan ruang kritik itu adalah pers dan kampus.
“Kritisme dan kampus adalah satu napas,” sambungnya.
Dia menuturkan, ruang publik harus dihidupkan lagi melalui kampus. Kekuasaan ditampilkan dalam ukuran-ukuran intelektual.
“Di kampuslah kepala negara diuji,” pungkasnya. [Marisa Tri Junita]