Jejamo.com, Bandar Lampung – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat tidak lepas dari peran perempuan di dalamnya.
Terbukti dengan jumlah wirausaha/pengusaha dan kontribusi ekonomi perempuan terus meningkat setiap tahunnya.
Bank Indonesia menyebutkan pengusaha perempuan di Indonesia berhasil menyumbang 9-10 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Demikian terungkap di Workshop Pengembangan Elektronik Digital Bagi Perempuan, Forum Puspa bersama organisasi Masyarakatat, NGO dan LSM Perempuan di Provinsi Lampung, dan Perempuan Saburai Bertempat di Eat Boss Cafe Jalan Woltermonginsidi, Selasa, 3/7/2019.
Workshop memghadirkan narasumber utama Prof. Ahmad Erani Yustika ( Stafsus Presiden Bidang Ekonomi ) dihadiri juga perwakilan Puspa Ibu Yuli dan Ibu Emilia dari Pendamping PKH Dinas Sosial Provinsi Lampung, dimoderatori Perempuan Saburai oleh Naili Adilah Hamhiij, dosen UIN Raden Intan Lampung.
Acara diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM khususnya kaum Ibu yang berada di sekitaran Bandar Lampung.
Output-nya diharapkan terciptanya sebuah kesadaran perempuan menggunakan sistem elektronik yang efektif,
Terciptanya perempuan yang mampu memanfaatkan elektronik digital untuk melakukan pengembangan ekonomi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Memiliki strategi untuk menjawab kebutuhan konsumen milenial.
Melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tahun 2018 mencapai 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan atau sebanyak 37 juta.
Namun posisi Indonesia berdasarkan indeks MIWE 2018 yang memperhitungkan angka realisasi bisnis yang dicapai oleh perempuan, pengetahuan terhadap aset dan akses keuangan, serta lingkungan, masih terlalu belum mengesankan, ditambah pula informasi untuk pelaku usaha tidak ada perlindungan.
Padahal Indonesia telah memasuki era digital sebagai dampak dari perekembangan inovasi dan tekhnologi. Bagi UMKM dan ekonomi kreatif, adanya disrupsi tekhnologi ini telah menjadi peluang sekaligus tantangan.
Pemerintah juga telah membuat beberapa program dan kebijakan guna mendorong pengembangan ekonomi berbasis digital di Indonesia, khususnya terkait UMKM dan ekonomi kreatif. Demikian rilis yang diterima jejamo.com. []