Jejamo.com, Bandar Lampung – Penegak Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) bersama bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Wildlife Conservation Society (WCS) dan Yayasan Badak Indonesia (Yabi) menangkap tiga pelaku saat transaksi gading gajah, pada Jumat malam, (26/7/2019), pukul 23.00 WIB.
Ketiga pelaku yang ditangkap di rumah makan Begadang 5, Jalan Soekarno Hatta, Bandar Lampung yakni M. Ariadi Candra (45) bersama keponakannya Julvaredi Pratama (23) warga Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, dan Suadi (42) warga Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan serta menyita barang bukti dua gading gajah.
Kepala Seksi Wilayah III Pelembang Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Kehutanan dan Lingkungan Wilayah Sumatera M. Hariyanto menjelaskan, penangkapan terhadap tiga pelaku berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa akan ada transaksi gading gajah.
“Setelah dapat informasi tersebut, kemudian
kami membentuk tim bersama Ditkrimsus Polda Lampung untuk menindaklanjuti. Hasilnya kami berhasil menangkap tiga pelaku di Rumah Makan Begadang 5 dan meyita gading gajah,” ujarnya saat ekspos di Pos Gakkum Provinsi Lampung, Sabtu, (27/7/2019).
Menurutnya, untuk sementara dua pelaku telah ditetap sebagai tersangka dan akan
di jerat pasal 40 ayat 2, Unadang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang BKSDA dan ekosistem dengan hukuman 5 tahun pejara dan denda Rp100 juta.
“Dua pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka yakni M. Ariadi Candra dan Suadi, keduanya merupakan sebagai penjual dan pembeli,” paparnya.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini masih mendalami dari mana tersangka Suadi mendapatkan gading gajah tersebut. Tersangka juga mengaku baru pertama kali transaksi gading gajah ini.
“Asal gading gajah masih kami dalami. Kami juga masih memburu pemburu gading gajahnya,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
