Jejamo.com, Bandar Lampung – Sampah rumah tangga kembali menumpuk di sekitaran pinggiran pantai Taman Kabarti, Jalan Selat Gaspar II, Kampungbaru III, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Menurut Riswanto (32) warga sekitar, sampah yang menumpuk tersebut berasal dari warga yang tinggal di pinggir Sungai Bako yang mengalir ke arah laut.
“Kalau musim hujan, sampah-sampah yang di Sungai Bako itu lari ke laut. Kemudian terbawa ombak dan angin akhirnya menumpuk di sini,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat, (2/8/2019).
Riswanto mengungkapkan, selain sampah berasal dari warga, ternyata sampah itu juga berasal dari kapal-kapal yang berlayar di wilayah pantai Teluk Bandar Lampung.
Bahkan, Ia mengaku pernah melihat seorang petugas kapal membuang sampah ke laut.
“Saya sering lihat petugas-petugas kapal ini membuang sampah yang dibungkus kantong plastik hitam ke laut. Orang kapal itu buang sampahnya subuh-subuh,” ungkapnya.
Lanjut Riswanto, bukan hanya sampah saja, para petugas kapal juga terkadang membuang limbah sehingga air laut tercemar.
“Mereka itu buang oli juga ke laut. Jadi air lautnya tercemar. Tetapi, kalau ditanya mereka selalu mengelak,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Cahaya Tirta Abadi Kampung Baru Herianto membenarkan, sampah yang menumpuk di pinggir pantai bukan hanya dari warga, melainkan dari kapal-kapal.
“Padahal dulu pinggir pantai ini pernah dibersihkan warga, komunitas dan dibantu oleh TNI-Polri, tapi nggak lama sampah menumpuk lagi. Karena masih ada petugas kapal buang sampah ke laut,” kata dia.
“Kadang kalau nggak ketahuan aparat, mereka buang sampah ke lautan, apalagi kemarin sering ada oli karena mereka buang limbah sembarangan,” lanjutnya.
Dia menambahkan, semenjak banyak sampah dan tercemar limbah, hasil tangkapan ikan di laut turun. Para nelayan setempat mencari ikan harus yang jauh.
“Sekarang kalau kami mencari ikan sampai ke pulau , sekian mil jauhnya. Jadi harapan kami kepada pemerintah kalau bisa sampahnya diangkut agar warga khususnya anak-anak tidak terkena penyakit,” tandasnya. [Andi Apriyadi]