Jejamo.com, Bandar Lampung – Alumni Sekolah Islam Al Azhar Pusat lulusan tahun 1989 menggelar reuni di The Maj Restaurant, Senayan National Golf Club, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 3/7/2019.
Acara yang bertema “Alaz Thirty” tersebut dihadiri oleh puluhan undangan termasuk Rycko Menoza SZP yang pernah menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
Ia mengatakan, waktu tiga puluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Reuni tersebut membawanya kembali ke kenangan 30 tahun lalu saat usianya masih sangat muda.
Sekolah tersebut, kata dia, merupakan bagian dari perjalanan hidupnya yang menyimpan banyak kenangan sampai saat ini meskipun sempat beberapa kali pindah sekolah mengikuti ayahnya Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP yang selalu berpindah tugas mengabdikan diri untuk negara.
“Sejak SD saya sekolah di Jakarta, baru pindah ke Palembang dan Lampung sewaktu SMP saat Pak SZP berpangkat Kompol sesudah menyelesaikan Sespim Polri yang saat itu menjabat Wadirlantas Sumbagsel,” jelas Rycko, di Jakarta, Minggu, 4/7/2019.
Dia dan para undangan pun sempat ikut larut dalam kesedihan karena dalam acara itu ketika melihat pemutaran film yang menayangkan 23 teman se-alumni sudah lebih dulu meninggal dunia.
Mereka bersama-sama memanjatkan doa untuk rekan-rekan yang lebih dulu dipanggil Allah SWT itu.
Menurutnya, reuni seperti ini memiliki banyak makna mendalam selain sebagai pengikat tali persaudaraan di antara mereka selama bertahun-tahun dengan kesibukan masing-masing.
“Kita bisa saling mengisi dan saling membantu sesama alumni ini, termasuk bertemu para guru-guru yang pernah berjasa mendidiknya,” kata Rycko.
Sementara itu, selain mengundang sejumlah guru, acara tersebut juga diisi dengan kegiatan sosial dengan mengundang komunitas anak penderita kanker dari Jakarta.
Panitia reuni, Aries Buwana mengatakan, waktu 30 tahun tidaklah singkat. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat menjadi pengikat tali silaturahmi antara mereka.
Untuk meningkatkan makna reuni pihaknya mengadakan kegiatan sosial bagi penderita kanker yang nantinya selama bulan September setiap penderita akan diwujudkan harapan untuk bertemu tokoh idola baik kalangan artis, pemain bola dan para pejabat.
“Dengan dukungan ini diharapkan dapat membantu semangat para penderita untuk sembuh,” kata dia.
Sementara itu, acara reuni itu berlangsung dengan kemeriahan penuh keakraban diantara undangan yang hadir. Tidak hanya menanyakan kabar, mereka saling bercerita tentang keluarga dan perjalanan hidup masing-masing yang kini sudah tidak lagi muda seperti 30 tahun lalu.
Tampak pula hadir dalam acara tersebut M Reza Pahlevi, putra legislator Lampung Syafariah Widianti, kemudian anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan anggota DPRD NTB Fraksi Partai Gerindra, Mori Hanafi. [Kris]