Jejamo.com, Bandar Lampung – Menjelang Idul Adha 2019, Dinas Pertanian dan Peternakan bersama Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual lapak pedagang. Senin, (5/8/2019).
Pemeriksaan pertama dilakukan di lapak pedagang hewan kurban kambing di Jalan Untung Suropati, Labuhanratu, dan dilanjutkan di lapak pedagang hewan kurban sapi di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung Agustini mengatakan, dalam pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapak pedagang, pihaknya tidak menemukan kurban yang sakit atau tidak layak kurban.
“Secara umum hewan kurban bagus, tetapi ada beberapa hewan yang sakit, tapi itu sudah dikarantina oleh para pedagang. Artinya kurban yang dijual sehat semua,” ujarnya.
“Tetapi, kami temukan juga yang cacat. Jadi kami sarankan masyarakat bahwa yang sah itu hewan kurban yang jelas umur dan kondisinya sehat,” sambungnya.
Menurutnya, pemeriksaan hewan kurban akan dilaksanakan hingga H+2 dan dilakukan beberapa titik di wilayah Kota Bandar Lampung.
“Selama ini sudah 20 kecamatan pemeriksaan hewan kurban, kami juga membina pedagangnya biar hewannya sehat,” kata dia.
Pihaknya berharap masyarakat lebih tahu bahwa hewan kurban tersebut ada kriterianya dan penjual juga harus paham sehingga tidak rugi.
“Hewan kurban jenis betina tidak boleh dikurbankan kecuali yang mandul atau tidak produktif. Kami juga setiap hari memeriksa rumah potong hewan yang ada di Bandar Lampung,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
