Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Masyarakat Tiyuh Karta Kecamatan Tulangbawang Udik membangun perkerasan jalan hingga ratusan meter dengan swadaya masyarakat karena kesalahan dalam perencanaan.
Demikian disampaikan Kepala Tiyuh Sudiyaman kepada jejamo.com di rumahnya, Kamis, 8/8/2019.
Sudiyaman mengatakan, Tiyuh Karta pada tahun 2019 mendapatkan dana desa sebesar Rp1,14 miliar.
Dana itu akan dialokasikan untuk membangun berbagai bangunan sesuai dengan kepentingan masyarakat yang telah terencana sebelumnya.
“Tiga tahap pencairan dana desa tahun 2019, tahap pertama digunakan untuk membangun sarana pendidikan berupa gedung sekolah Taman Kanak-kanak Putri Bulan komplet beserta meja, kursi, lemari dan perlengkapan lain,” kata dia.
Sudiyaman menjelaskan, pembangunan di Tiyuh Karta memakai dana desa tahun 2019 bukan hanya pembangunan fisik saja, tetapi juga meliputi pembiayaan nonfisik, berupa insentif kader Tiyuh (Desa) dan pemberdayaan kelompok budidaya ikan air tawar sebesar Rp25 juta.
Menurut dia, karena badan jalan di Tiyuh tersebut telah banyak tergerus air hujan, pencairan dana desa tahap kedua telah digunakan untuk membangun siring pasang sepanjang 400 meter di jalan Rk 7.
“Selain itu karena melihat pentingnya jalan tembus antara Tiyuh Karta dan Tiyuh Kagunganratu, kami mempunyai inisitif untuk membangun dengan perkerasan jalan (onderlag) sepanjang 365 yang tertera dalam Rencana anggaran biaya,” kata dia.
Dia merincikan, setelah melihat kenyataan di lapangan, ada kesalahan dalam perencanaan sebab setelah diukur ulang ternyata panjang badan jalan yang tersedia 467 meter, sehingga didapati selisih 102 meter yang selanjutnya tetap dibangun perkerasan namun menggunakan dana pribadinya.
“Dalam perencanaan, dana desa pada pencairan ketiga akan kami gunakan untuk membangun penerangan jalan sebanyak enam ratus unit lampu jalan, hal itu sesuai keinginan masayarakat demi indahnya Tiyuh pada malam hari.,” pungkas Sudiyaman. [Buhairi Aidi/Mukaddam]
