Berita Bisnis, jejamo.com – Nilai tukar dolar Amerika Serikat yang terus menguat membuat harga emas turun hingga pada nilai terendah selama enam tahun terakhir. Menguatnya Dolar dipicu oleh harapan jika bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 9,5 atau 0,9 persen ke level US$ 1.066,80 per ounce di divisi Comex. Sementara itu, harga perak melemah 0,5 persen ke level US$ 14.032 per ounce, dan ini merupakan penurunan harga emas terendah sejak Agustus 2009.
“Pelaku pasar pada dolar AS dan harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS. Investor memanfaatkan momentum itu untuk menjual setiap ada kenaikan,” kata Analis Insignia Chintan Karnani, seperti dikutip Liputan6 dari halaman Marketwatch, Selasa, 24/11/2015.
Sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS setelah pimpinan bank sentral AS San Francisco John Williams menegaskan akan tetap akan menaikkan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015. Hal itu kemudian menyebabkan dolar AS kian melambung dan menekan sejumlah harga komoditas seperti emas.
Sementara itu, indeks dolar AS menyentuh level 100 pada perdagangan awal pekan ini, dan ini terjadi untuk pertama kalinya sejak Maret 2015 lalu.
Di tengah sentimen bank sentral AS akan menaikkan suku bunga ini, pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi memberikan sinyal akan memberikan stimulus.
“Harga komoditas tertekan didorong kenaikan dolar AS, dan euro melemah seiring bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dan sisi lain bank sentral Eropa memberikan stimulusnya,” kata Kepala Riset Accendo Markets, Mike van Dulken.(*)
jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya