Jejamo.com, Bandar Lampung – Ribuan peserta aksi aksi yang tergabung dalam Gerakan Driver Online R2 dan R4 (GEDOR) Lampung meminta PT. Gojek mengembalikan bonus insentif yang dipotong 50 persen secara sepihak.
Ketua pelaksana aksi Miftahul Huda mengatakan, pemotongan insentif atau bonus 50 persen yang dilakukan manajemen PT. Gojek Indonesian tanpa sepengetahuan mitra Gojek.
“Maka itu kami berontak karena pemotongan secara sepihak tanpa sepengetahuan driver Gojek, pemotongan insentif ini telah dilakukan sejak 2 September 2019,” ujarnya, Kamis, (5/9/2019).
“Jadi kami menolak pemotongan insentif 50 persen. Kami menuntut untuk dikembalikan hak-hak dari mitra Gojek Lampung,” sambungnya.
Huda juga menyayangkan, hingga saat ini dari pihak PT Gojek belum ada penjelasan. Ia menyebut PT. Gojek telah mengabaikan tuntutan massa aksi.
“Sampai sekarang tidak ada panggilan dan serta mediasi bersama kami. Kami akan bubar bila tuntutan kami terpenuhi, kalau tidak kami siap duduki kantor Gojek dan sekaligus mengusir PT Gojek dari Lampung. Jika tidak ingin terjadi maka harus penuhi hak-hak kami,” tegasnya.
Dia menambahkan, pemotongan insentif yang dilakukan PT Gojek tidak wajar dan merugikan para driver yang selama ini sudah bekerja.
“Pemotongannya itu dari Rp160 ribu menjadi Rp80 ribu, tentunya saja kami berontak. Karena bagi kami uang segitu besar,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]