Jejamo.com, Bandar Lampung – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung bekerja sama Google News Initiative menggelar pelatihan bertajuk Hoax Busting and Digital Hygiene.
Acara yang berlangsung di gedung Rektorat Universitas Lampung (Unila), Sabtu, (21/9/2019) dihadiri puluhan mahasiswa.
Sekretaris AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma dan Trainer Google News Initiative Ibrahim Arsyad menjadi narasumber.
Sekretaris AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma menjelaskan, pelatihan Hoax Busting and Digital Hygiene untuk mendobrak pemberitaan hoax dan bersih-bersih digital.
“Indonesia habis pemilu. Kami ingin melihat bagaimana masyarakat, mahasiswa, akademisi dan jurnalis harus bisa membedakan hoax,” ujarnya.
Menurut Dian, dalam kegiatan ini juga peserta akan dijelaskan cara membersihkan digital, keamanan digital, dan data-data jurnalis yang kerjanya berisiko.
“Jadi kita harus tahu juga kemana dan antisipasinya ketika kerjaan jurnalis itu berisiko,” paparnya.
“Di sini sebenarnya kami ingin menghindari anak-anak muda sebagai generasi penerus yang setiap harinya menggunakan handphone meng-update berita atau mencari berita,” sambungnya.
Dia menambahkan, dalam pelatihan para peserta akan mengetahui mana informasi dan mana yang bukan.
Sehingga literasi yang mereka dapat nanti bisa bermanfaat dan bisa ditularkan kepada teman-temannya.
“Nanti juga akan mendeteksi berita hoax apa bukan? Gambar ini aslinya seperti apa? Selanjutnya mereka nanti bisa verifikasi sendiri,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
