Jejamo.com, Pringsewu – Melalui program Water and Sanitation Hygiene (WASH) Advocacy di Provinsi Lampung, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Lampung dan SNV Indonesia melaksanakan advokasi pencapaian target universal akses bidang sanitasi di Kabupaten Pringsewu, Rabu, (9/10/2019).
Direktur YKWS Febrilia Ekawati menjelaskan, isu sanitasi dipilih karena YKWS dan SNV sedang melakukan advokasi percepatan melalui program WASH di Kabupaten Pringsewu melalui pendekatan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) hingga mengantarkan kabupaten tersebut mencapai target Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari buang air besar sembarangan.
“Peran kami mendorong peran Pemda melalui STMB dan menggerakkan penyelesaian pilar satu STMB yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS). Maka itu, kami meminta Pemda untuk mengawalnya,” ujarnya.
Menurut Febrilia, ada tiga hal pendekatan advokasi kepada masyarakat yakni bidang kebijakan, advokasi di sisi kelembagaan dan pembiayaan.
“Kami mendorong Pemda membentuk Satgas yang terdiri dari lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Advisor/Tenaga Ahli SNV Bambang Pujiatmoko mengatakan, persoalan sanitasi di Provinsi Lampung masih menjadi tugas berat seluruh pihak.
“Selain perilaku warga yang BABS, faktor keterbatasan regulasi, anggaran dan kelembagaan yang menggerakan program sanitasi juga menjadi faktor belum tercapainya target universal akses di Provinsi Lampung,” kata dia.
Namun demikian, Bambang mengungkapkan, masih mengejar pencapaian hingga target 100 persen akses universal dalam penyediaan sarana sanitasi yang sehat dan air minum yang layak untuk masyarakat Lampung.
“Upaya advokasi yang aktif dengan melibatkan peran jurnalis akan bisa memberikan dampak positif. Melalui peran jurnalis bisa menjadi alat kampanye kepada pemerintah dan masyarakat untuk perubahan perilaku dalam peningkatan kualitas sanitasi dan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]