Jejamo.com, Jakarta – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Hasriadi Mat Akin menonton bersama antalogi film dokumenter Bidik Misi Awards di Plaza Senayan, Jakarta (13/8).
Ia diundang Kementerian, Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof.Muhammad Nasir karena terdapat Rico Andreas (Hukum ’13) mahasiswa Unila yang diangkat kisah inspiratifnya ke layar lebar.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unila itu baru pulang dari Hiroshima, Jepang. Langsung, bertolak ke Ibu Kota untuk mendukung penuh karya film inspiratif ini karya Tim UKPM Teknokra dan alumninya.
“Bisa jadi contoh buat mahasiswa Bidik Misi lainnya,” ujarnya.
Sutradara Andry Kurniawan menjelaskan film ini berjudul “Obor Penyelamat Moro-Moro” kisah inspiratif aktivis mahasiswa Unila yang berhasil pertama kali kuliah dari dearah konflik agraria Mesuji Lampung.
Namun, tak lupa dearah asalnya dan berprestasi saat kuliah.
“Ia berhasil ke jenjang perguruan tinggi, lalu tak lupa dengan asal sekolahnya untuk membantu mulai dari peningkata kualitas guru, mencari donasi buku, dan memotivasi orangtua dan anak-anak untuk pentingnya sekolah hingga tinggi, ” tutur alumni Teknokra Unila itu.
Pemimpin Umum Teknokra Alfanny Pratama yang menjadi produser pada filmbersyukur dapat berkarya membuat film yang didukung oleh berbagai pihak.
“Proposal kami jembol mengangkat mahasiswa Unila. Kami mendapat dana Rp45 juta untuk produksi film ini, ” ungkapnya.
Antologi film ini mengangkat 10 kisah mahasiswa dari berbagai kampus yang bekerja sama dengan Eagle Awards, Kemenristekdikti, dan Metro TV.
Adapun tim terdiri dari Silviana (penulis naskah/Ilmu Komunikasi ’15), Alfanny Pratama (produser/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Andri Kurniawan (sutradara/jurnalis). Demikian rilis yang diterima jejamo.com. []
