Jejamo.com, Bandar Lampung – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) siap mengawal proses pilkada serentak di delapan daerah di Lampung tahun depan, termasuk Pilwakot Bandar Lampung.
KAMMI menilai, proses pilkada wajib dikawal agar tidak terjadi pelanggaran oleh setiap kontestan dan pengerahan aparatur sipil negara oleh bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah.
Dengan usaha mengawal ini, KAMMI meyakini hasil proses pilkada akan baik dan meminimalkan politik uang dan pelanggaran pidana pemilu.
Ketua KAMMI Lampung Dian Putra mengatakan, untuk itu, KAMMI menggelar diskusi publik bertajuk “Aroma Arogansi Pilwakot Bandar Lampung 2020” pada hari Kamis, 31 Oktober 2019 di Kafe Sudut, Jalan Pagaralam (Gang PU) pukul 13.00 sampai dengan selesai.
“Agenda ini dipersembahkan kawan-kawan KAMMI Bandar Lampung,” kata Dian dalam rilis.
Dian Putra mengatakan, penyelenggara menghadirkan tiga pemantik diskusi untuk besok. Mereka adalah dosen FISIP Unila Darmawan Purba, dosen hukum UBL Zainudin Hasan yang juga alumni KAMMI, dan Ketua Bawaslu Bandar Lampung Candrawansah.
Dian Putra mengatakan, dengan diskusi ini diharapkan muncul kesadaran untuk mengawal pilkada dan menghindari arogansi dalam kontestasi politik.
Dian Putra bilang, ia dan keluarga besar KAMMI juga sudah membentuk KAMMI Pantau untuk mengawal proses Pilkada di 8 daerah di Lampung.
“KAMMI Pantau adalah ikhtiar kami membuat proses demokrasi itu menyenangkan dan kompetitif serta jujur,” kata dia.
Panitia juga, kata Dian, mengundang elemen masyarakat dan mahasiswa lainnya.
“Kami ingin muncul kesadaran kolektif bahwa pilkada harus berjalan dengan gembira dan kompetitif,” ujarnya dalam rilis. []