Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung Syarif Hidayat mendorong pemerintah Provinsi Lampung untuk segera merealisasikan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional yang mencakup wilayah Bandar Lampung, Pesawaran, Metro dan Lampung Selatan.
Realisasi ini penting mengingat daya tampung TPA Bakung yang semakin berkurang, sedangkan volume sampah masyarakat Bandar Lampung sudah mencapai 1000 ton/hari.
“Di Bandar Lampung, sampah mencapai 1.000 ton/hari, sementara TPA Bakung yang menjadi tempat pembuangan akhir sudah tidak mampu menampung atau overkapasitas. Di sinilah peran amat penting bagi keberadaan TPA sampah regional,” kata Syarif usai agenda reses anggota DPRD Provinsi Lampung di Kecamatan Teluk Betung Barang, Kamis (31/10/2019)
TPA regional berfungsi sebagai tempat menampung dan mengelola segala sampah yang tidak tertampung di keempat daerah tersebut.
“Harus ada kerja sama pemda melalui Dinas Lingkungan Hidup agar bisa memaksimalkan fungsi TPA regional. Persoalan sampah jangan dipandang setengah-setengah. TPA regional harus menjadi kunci dan solusi bersama penanganan sampah di Lampung,” kata Syarif.
Selain mendorong percepatan pembangunan TPA regional. Anggota DPRD Provinsi Lampung dari dapil Bandar Lampung ini juga menyarankan agar pengelolaan sampah dilakukan secara modern.
“Perkembangan teknologi semakin maju, sudah saatnya pengelolaan sampah pun menggunakan teknologi. Ada beberapa alternatif solusi teknologi pengolah sampah seperti thermal technology atau teknologi pengubah sampah menjadi uap panas, pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos atau composting, penggerak turbin untuk pembangkit listrik atau waste plant dan bahan bakar cair atau bio gasification. Dan kalau tidak salah Pemerintah Kota Surabaya telah memanfaatkan teknologi pengolahan sampah berupa composting dan gasification,” tutur Syarif. []
