Jejamo.com, Metro – Setelah sukses menggelar kegiatan sekolah panjat tebing, Vertical Rescue Indonesia Lampung menggelar kegiatan Sekolah Vertical Rescue pertama di Provinsi Lampung.
Kegiatan yang berlangsung pada 1 – 3 November ini berkaloborasi bersama Mapala Jurai Siwo IAIN Metro.
Koordinator Vertical Rescue Indonesia Lampung, Muhammad Kariskun, mengatakan bahwa, kegiatan diikuti dengan puluhan peserta yang terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga aparat kepolisian.
“Ini sekolah vertical rescue yang pertama di Lampung. Tapi ini kegiatan sekolah yang kedua setelah sebelumnya sekolah panjat tebing beberapa waktu lalu,” ujar Kariskun, Minggu (3/11/2019).
Tidak seperti sekolah panjat tebing yang sebelumnya mengulas tentang prosedur pemanjatan tebing alam, di dalam kegiatan ini membongkar sekaligus mempraktikkan cara bagaimana mengevakuasi korban ketika dalam keadaan vertikal atau ketinggian. Seperti di tebing atau di atas gedung yang sifatnya sulit terjangkau misalnya.
“Intinya adalah evakuasi. Ada empat kegiatan utama, mengevakuasi dengan cara menurunkan korban, menaikan korban, menyebrangkan korban, serta perintisan, di mana rescuer (pengevakuasi) sampai pada titik korban,” jelas Kariskun.
Atas terlaksananya kegiatan ini pihaknya berharap kepada ekspediser muda di Provinsi Lampung agar terus bersemangat dalam berkegiatan.
“Selain menyerukan pemanjat tebing di Lampung, kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dalam keadaan darurat,” tukasnya.
Diketahui Vertical Rescue Indonesia Lampung sendiri terus aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Vertical Rescue Indonesia Lampung telah membangun belasan jembatan gantung dalam program seribu jembatan gantung untuk Indonesia yang telah tersebar di pelosok Lampung. []
