Jejamo.com, Jakarta – Guna mengurangi besarnya biaya oprasional, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menargetkan kapal transportasi Pelabuhan Merak-Bakauheni bakal beralih bahan bakar dari solar ke gas tahun depan. Hal ini juga didukung oleh ketersedian pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
“Kami rencanakan peralihan secepat mungkin,” ujar Direktur Utama PT ASDP Danang S. Baskoro, seperti kutipan dari halaman tempo.co Kamis, 3 September 2015.
Selain dengan ASDP, PGN menyepakati komitmen pasokan liquefied natural gas (LNG) dengan PT Pelni (Persero). Kesepakatan diteken hari ini dalam rangka mempercepat konversi solar ke LNG sebagai bahan bakar gas kapal pengangkutan laut.
Kesepakatan juga bertujuan mengurangi impor solar yang selama ini memakan biaya operasi Pelni dan ASDP hingga 58 persen. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno menuturkan penggunaan LNG bisa menghemat biaya operasi hingga 24 persen.
Dalam waktu dekat, tiga BUMN ini bakal mengkaji seberapa jauh konversi bisa digunakan. PT ASDP menargetkan penggunaan LNG dalam kapal mencapai 50 persen. Sedangkan sisanya masih menggunakan solar.
“Dalam jangka panjang, semua armada kami bakal berbahan bakar gas,” ucap Danang.
PGN juga bakal memetakan lokasi pembangunan bungker LNG yang menjadi terminal pengisian kapal nantinya. Awal tahun, PGN menargetkan pemetaan selesai, sehingga pengadaan bisa dilakukan.(*)