Jejamo.com, Bandar Lampung – Pengurus DPW PKS Lampung yang diwakili oleh Sekretaris Bappilu Aep Susanto, Sekretaris Bidang Humas Masbique, dan Ketua PKS Muda Rochfii Chaniago menerima 10 mahasiswa FISIP Universitas Bandar Lampung yang melakukan riset wawancara sehubungan dengan salah satu mata kuliah mereka, Kamis lalu. Demikian rilis yang diterima jejamo.com.
Penuh kehangatan dialog dan tanya jawab berlangsung secara terbuka serta diselingi canda tawa.
Di antara pertanyaan yang mengemuka adalah sejauh mana sikap PKS jika diketahui pejabat publiknya melakukan korupsi serta tentang bagaimana kontribusi kader/anggota yang menjadi pejabat publik/pejabat politik terhadap PKS.
Menurut Aep Susanto, korupsi adalah persoalan bangsa hari ini, bahkan disebut sebagai extra ordinary crime.
Oleh karena itu, jika diketahui ada pejabat publiknya terbukti melakukan korupsi, terdapat tindakan organisasi.
“Tegas kami sampaikan PKS melarang anggota partai terutama yang menjadi pejabat publik melakukan korupsi dan tentu ada sanksi organisasi selain sanksi hukum yang berlaku di negara ini,” kata Aep.
Terkait kontribusi kader yang menjadi pejabat publik baik di ekskutif maupun di legislatif, Aep menuturkan bahwa kontribusi mereka adalah dengan ikut mendorong visi dan misi PKS dalam ranah kebijakan.
“PKS memiliki platform pembangunan, hasıl kajian, riset dan merupakan penjabaran visi dan misi PKS. Hal ini sangat penting di dorong dapat diimplementasikan pada ranah kebijakan,” tutur Aep.
Sementara, pada bagian lain, terdapat pertanyaan seputar aktivitas pelayanan PKS yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini disampaikan Sekar Salsabila, Mahasiswi UBL Angkatan 2019, saat sesi tanya jawab.
Mengenai pertanyaan ini, Sekretaris Bidang Humas, Masbique menjelaskan tentang beragam aktivitas yang dilakukan, baik oleh anggota dewan atau Fraksi PKS maupun PKS secara struktural.
“Di Fraksi PKS mendorong advokasi program yang bersentuhan dengan masyarakat melalui fungsi budgetting sementara yang dilakukan oleh PKS secara struktural terintegrasi dalam Pusat Khidmat PKS,” jelas Masbique.
Menurutnya, PKS Lampung punya Pusat Khidmat PKS, di dalamnya terdapat beberapa tangkai program di antaranya P2B, Pos Penanggulangan Bencana PKS, wadah khusus yang dikendalikan oleh Bidang Kepanduan dan Olahraga.
“P2B menyiapkan pelatihan penanggulangan bencana, sekaligus operasi kemanusiaan ketika pada suatu wilayah terjadi bencana. Terakhir tim P2B PKS Lampung terjun ke wilayah terdampak tsunami di Lampung Selatan,” ungkap dia.
Bahkan, menurutnya, beberapa jam setelah kejadian tsunami, tim P2B sudah menerobos wilayah terdampak tsunami, menyiapkan dapur umum, membagikan pakaian layak pakai, membersihkan puing yang berserakan dan membangun tenda darurat.
Kemudian melakukan trauma healing disana sampai membantu kemandirian pasca bencana. “Istilahnya tidak sekedar harta, bahkan jiwa dan ragapun dipersiapkan di P2B,” ungkapnya lagi.
Selain P2B, di Pusat Khidmat PKS juga terdapat RKI atau Rumah Keluarga Indonesia. Di RKI ini PKS menyiapkan program-program penguatan ketahanan keluarga.
“Terdapat sekolah pra nikah bagi laki-laki dan perempuan yang sedang mempersiapkan pernikahan, kemudian bagi pasangan suami istri, terdapat kelas parenting. di RKI juga terdapat konsultasi remaja dan keluarga,” kata Masbique.
Di akhir pertemuan, 10 Mahasiswa FISIP UBL yang diwakili oleh Sekar Salsabila dan Abdul Mahdi menyampaikan apreasiasi yang tinggi serta terima kasihnya telah diterima dengan baik, penuh kemuliaan.
Mereka pun mengapresiasi PKS karena memberikan wadah bagi pemuda berkreasi dan berkarya serta berkolaborasi mengasah kreatifitas dan daya inovasi para pemuda.
“Terima kasih telah menerima kami dengan baik, dengan mulia dan penuh hangat. Kami mewakili mahasiswa di Universitas Bandar Lampung mangapresiasi peran PKS memberikan wadah bagi pemuda berkreasi dan berkarya serta mengasah daya kreatifitas dan inovasi pemuda,” pungkas Sekar dan Abdul Mahdi bersamaan. []
