Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekitar dua puluhan pengemudi ojek online (ojol) bertemu dengan anggota DPR RI Almuzzammil Yusuf dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Aep Saripudin, Minggu (29/12), di rumah makan Bebek Geboy, Enggal.
Ojol yang tergabung dalam shelter HOS Cokroaminoto tersebut melampiaskan isi hati mereka tekait kondisi ojek online saat ini.
Udin, salah satu ojol yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa kondisi saat ini tidak seperti awal awal keberadaan ojol di Bandar Lampung.
Saat ini tarikan ojol sepi. jika dulu dalam sehari bisa 30 sampai 40 tarikan, sekarang bisa mencapai 20 saja sudah bagus. malah terkadang cuma dapat 4 atau 5 tarikan saja.
“Kalau kondisinya seperti ini terus, kami susah juga untuk menghidupi keluarga kami. Mohon bantuannya untuk kami, supaya kami bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami,” kata Udin.
Sementara itu, Dani, rekan Udin, mengeluhkan keberadaan ojol baru yang tarifnya lebih murah.
Menurut Dani, pemerintah pilih kasih dalam menetapkan regulasi tarif ojol.
“Kami telah mengikuti regulasi pemerintah, dalam hal ini kementrian perhubungan terkait tarif ojol. Tapi sekarang hadir ojol baru, tapi tarifnya lebih murah dari kami. misalnya kami jarak tempuh satu kilometer dihargai Rp9.000, ojol baru itu bisa cuma bayar Rp6.000,” keluh Dani.
Menanggapi keluhan Udin, Aep mengatakan bahwa ojol harus mulai meningkat keahlian mereka.
Ojol mulai harus berani berwirausaha. Di pemerintah kota ada dukungan untuk usaha kecil dan menengah melalui Bank Waway Lampung.
“Jika ada yang mau wirausaha, nanti akan kita perjuangkan untuk mendapat bantuan permodalan dari Bank Waway, yang penting memang ojol harus kreatif melihat peluang peluang usaha yang bisa dijalankan di Bandar Lampung,” kata Aep.
Terkait regulasi Ojol, anggota DPR RI Almuzzammil Yusuf mengatakan memang ojol belum memiliki regulasi tersendiri.
Saat ini keberadaan ojol baru diatur dalam peraturan menteri perhubungan khususnya Dirjen Perhubungan Darat. Saat ini DPR RI akan mendorong agar ojol bisa dimasukkan ke dalam kategori jenis angkutan umum.
“Masih dalam pembahasan di DPR RI oleh teman teman Komisi V, semoga segera ada hasil yang positif untuk teman teman ojol,” ujar Almuzzammil Yusuf. [Muhammad Suhada]