Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Lampung mengalami defisit listrik hingga 220 megawatt (mw). Kondisi inilah yang menyebabkan pemadaman listrik bergilir di Lampung beberapa bulan terakhir.
Diperkirakan pemadaman masih akan terus berlangsung hingga Desember mendatang. General Manager PT PLN Persero Distribusi Lampung Irwansyah mengatakan, defisit listrik disebabkan ada perbaikan di sejumlah pembangkit, seperti di Sebalan dan Tarahan.
“Namun mulai Kamis 26/11/2015, kedua pembangkit tersebut sudah beroperasi sehingga defisit berkurang menjadi 18 mw dari total beban keseluruhan puncak 865 mw,” ujar dia ketika ditemui di kantor Pemerintahan Provinsi Lampung, Jumat 27/11/2015.
Irwansyah menambahkan, kendati defisit listrik berkurang, namun pemadaman bergilir masih akan tetap berlangsung. Bila semula pemadaman bergilir terjadi dua kali dalam sehari dengan durasi 3 jam per mati lampu, kini pemadaman diprediksi berlangsung 4 hari sekali dengan durasi 1 jam.
Kondisi ini akan terus terjadi hingga seluruh perbaikan pembangkit listrik rampung pada Januari 2016. Kendati demikian, penyelesaian perbaikan pembangkit listrik pada Januari 2016, masih belum menjamin pasokan listrik di Lampung aman dan bebas dari pemadaman.
“Kondisi listrik Lampung hingga Juni 2016 masih berstatus siaga. Pasokan listrik aman bila Lampung memiliki cadangan 30 persen dari total beban puncak atau setara dengan pasokan dari 2 pembangkit terbesar,” tutur Irwansyah.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.