Jejamo.com, Bandar Lampung – Suwardi sudah tiga puluh tahunan mengandalkan penghidupan dari usaha membuat stempel dan reklame. Ia membuat sebuah kios sederhana di Jalan Kamboja, Enggal, Bandar Lampung.
Bangunan milik Suwardi sederhana. Kios itu berdinding papan. Ia dibantu istri yang menjual minuman kopi.
Suwardi mengaku setiap hari rata-rata mendapat penghasilan Rp60 ribu.
Ia menjual papan nama berbahan kuningan seharga Rp25 ribu per satuan.
Untuk papan nama berbahan grafir ia banderol Rp20 ribu, dan untuk pembuatan pelat ia mematok harga Rp50 ribu.
Awal tahun ini ia mengatakan tidak ada kenaikan omzet.
“Enggak ada musim ramai kalau usaha ini. Setiap hari sama saja,” kata dia.
Suwardi mengatakan, kebanyakan pelanggan datang untuk membuat pelat kendaraan bermotor.
“Ada juga yang bikin papan nama dan reklame,” kata dia. [Umaya W Saputri]