Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

400 Anak Program Keluarga Harapan Semangat Mau Kuliah

Ratusan anak PKH di Kota Metro dimotivasi untuk mau kuliah. | Dokumentasi

Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Sosial mengelar kegiatan motivasi Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bertempat di Gedung Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro Ahad, 26 Januari 2020. Demikian rilis yang diterima jejamo.com.

Kegiatan ini dikuti 400 peserta yang merupakan anak dari Keluarga Penerima Manafaat (KPM) PKH kelas XII baik SMA/SMK/MA se-Kota Metro.

Narasumber kegiatan adalah Korwil PKH Lampung 2, anak PKH penerima bidikmisi 2019, Perwakilan IAIN Jurai Siwo Metro, Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Metro.

Wali Kota Metro yang diwakili Staf Ahli Bidang I Juni Kuswati dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan motivasi Gerakan Ayo Kuliah. Ini selaras dengan visi Metro sebagai Kota Pendidikan.

“Kami mendukung penuh terlaksananya kegiatan bagi anak PKH ini. Melalui Dinsos telah mengalokasikan dana sharing demi terselenggaranya kegiatan ini. Semoga makin banyak lagi anak PKH Metro yang beruntung melanjutkan kuliah,” kata dia.

Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung Slamet Riyadi selaku narasumber kegiatan mengajak SDM PKH untuk mendukung dan mengoptimalkan proses pendampingan bagi anak PKH yang berpotensi lanjut kuliah, tanpa mengabaikan tugas pokok lainnya.

“Upaya Dinsos mengalokasikan dana sharing PKH 2020 untuk terlaksananya Gerakan Ayo Kuliah tentu menjadi langkah progresif yang layak diapresiasi,” kata dia.

“Semoga ini bisa menjadi inspirasi Kabupaten/kota lainnya, sebagai upaya inovasi dalam rangka mempercepat peningkatan SDM keluarga PKH melalui pendidikan tinggi. Terlebih Presiden Joko Widodo juga fokus pada peningkatan SDM melalui program KIP Kuliah ke depan,” tegas Slamet yang juga penerima 5 beasiswa prestasi S1-S2 tersebut.

Sementara Silfiana Nur Barokah, Korkot PKH Metro, menjelaskan, peserta yang hadir 400 anak berdasarkan daftar hadir.

“Setelah kami lakukan prates dan postes di ketahui 85% peserta optimis akan melanjutkan kuliah, sisanya memilih akan bekerja karena terkendala biaya kuliah,” pungkas Silfi. []

Populer Minggu Ini