Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dwi Santosa dan Susilawati Berjuang Sembuhkan Anak dari Hydrocephalus

Dwi bersama istri dan anaknya. | Dokumentasi IZI Lampung

Jejamo.com, Bandar Lampung – Memiliki momongan adalah dambaan setiap orangtua.

Seorang anak yang terlahir sehat dan lucu menjadi permadani di dalam rumahnya.

Demikian dengan pasangan Dwi Santoso (33 tahun) dan Susilawati (32 tahun), yang kini sudah dikaruniai 3 orang anak.

Anak bungsunya yang baru saja lahir menambah kebahagiaan pasangan ini. Setelah sang bungsu tumbuh dan berkembang sekitar umur 1 bulan, mereka mulai melihat ada kelainan pada sang anak.

Afiza Ayu Nidya atau panggilan sayang dari orangtuanya yaitu Fiza ini mengalami kelainan di kepalanya, yaitu hydrocephalus. Di mana bagian kepala dari Fiza ini mengalami pembesaran akibat penumpukan cairan dirongga otak.

Pada usianya yang saat ini baru 4 bulan berat tubuhnya semakin bertambah lantaran perkembangan kepalanya semakin besar tidak sebanding dengan perkembangan tumbuhnya. 

Dalam kondisi demikian, pasangan ini juga merasa sangat berat merasakan ujian hidup yang terasa tak kunjung selesai.

Sang suami yang memang hanya buruh tani di desa, sehari-hari membantu panen sayur dan kopi milik tetangga, sedang Susilawati hanya seorang ibu rumah tangga biasa.

Dengan ekonomi yang pas-pasan hanya untuk makan mereka dan ketiga anaknya saja, terkadang juga sampai kurang, tapi keduanya bertekad untuk kesembuhan sang buah hati.

Orang tua mana yang tega melihat anaknya menangis kesakitan dengan kondisi demikian.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berobat walaupun dengan keadaan ekonomi yang saat ini sedang tidak banyak kerjaan.

Berkat perjuangan keduanya, saat ini Fiza sedang menjalani rawat jalan di RS Abdul Muluk, Bandar Lampung.

Selama proses rawat jalan berlangsung, Fiza dan kedua orangtuanya singgah di RSP IZI Lampung.

Dari awal masuk saja mereka sudah terlihat sangat kelelahan karena rumah mereka memang jauh yaitu di Padang Cahya, Balik Bukit, Lampung Barat, sekitar 6 jam perjalanan.

“Rumah saya jauh, dari jalan raya ke rumah saya masih 1 jam, nanti dari jalan raya ke Bandar Lampung 6 jam. Ternyata sampai sini pendaftarannya sudah tutup, jadi ya saya sangat terbantu sekali dari program ini, saya bisa singgah di sini, istirahat karena anak saya Fiza ini mudah sekali menangis kalau panas dan kesakitan gitu. Kalau di sini ada AC ya agak mendingan gitu, dikasih makan, tapi ya kalau makan enak disini keingat anak saya yang di rumah udah makan apa belum, di rumah sama neneknya soalnya. Yang jelas kami sekeluarga mengucapkan terima kasih banyak bantuannya mas, semoga sukses terus dan bisa bantu orang orang dari daerah lain yang jauh dan juga tidak ada saudara atau uangnya pas-pasan,” ujar Dwi Santoso. [Andi/IZI Lampung]

Populer Minggu Ini