Jejamo.com, Bandar Lampung – Meski dari sore diguyur hujan lebat, tidak mengurangi semangat peserta Kemah Ukhuwah Terpadu SDIT Permata Bunda di Wira Garden beberapa hari lalu.
Begitu pula dengan panitia yang selalu sigap dalam membaca situasi.
Seluruh kegiatan berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. Namun, tadi malam anak-anak tidak tidur di tenda karena panitia khawatir banjir.
Seluruh peserta tidur di aula untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Seluruh regu wajib menampilkan persembahan terbaik saat malam pentas seni dengan satuan terpisah.
Tim juri putra adalah Kak Anwar, Ahmad dan Santoni. Berikut pantun penilaian dari tim juri.
“Warna jeruk orang tua, kalau diambil lembah akan menyengat. Regu harimau pebe dua, maju terus dan semangat.”
“Dingin-dingin makan sop iga
Makin mantap ditraktir kak latif
Regu singa dari pebe tiga
Ikhwan keren nilainya kreatif” .
“Pergi ke Arab pakai sepatu
Jubah dipakai makin tampan
Regu harimau dari pebe satu
Tampilannya sungguh heboh tenan.”
“Menulis surat di atas kertas
Surat ditulis tak ada tintanya
Singa pebe 1 sudah pentas
Waaw sangat inovatif nilainya.”
“Nonton pensi jangan sambil ngupil
Apalagi pakai kulit duren
Harimau pebe tiga sudah tampil
Nilainya adalah sangat keren.”
“Ke wira garden bawa pancing
Cari ikan dapatnya kepiting
Singa pebe2 bawa kuda lumping
Layak diberi nilai amazing.”
“Main futsal pakai sepatu
Sepatu abu-abu memang sedang ngetren
Regu gajah dari pebe satu
Suaranya merdu sungguhlah keren.”
“Peserta KUAT V Tidak ada yang tua
semangat muda yang keren
Ada regu kancil dari pebe dua
Yang persembahannya pancen keren.”
“Pergi ke sekolah naik taksi
Tidak sampai2 padahal dari kemaren
Komodo pebe 3 telah beraksi
Puisinya syahdu dan keren.”
“Mbah marijan bilang ojo lali
Buah jeruk warnanya oren
Dari pebe 3 ada rajawali
Nasyid dan perkusinya keren.”
“Kalau mau keren jangan pakai bedak
Apalagi ditambah intan berlian
Itulah tadi drama regu badak
Nilai inovatif untuk kalian.” [Sugiono]
