Jejamo.com, Bandar Lampung – Usai diumumkan dua pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Senin lalu, marak beredar informasi dampak virus Corona di media sosial.
Bahkan tak jarang informasi tersebut mengarah pada kekeliruan atau hoax. Untuk itu beberapa perwakilan komunitas di Provinsi Lampung berkumpul untuk diskusi Peduli Corona di Kedai Secangkir Inspirasi Kedaton pada Rabu malam (4/3).
Perwakilan yang hadir di antaranya UKM Birohmah Unila, Ikamm Pringsewu, Mahasiswi Keperawatan Universitas Malahayati, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila, Rohima Malahayati dan Komunitas Seribu Pohon.
Mahasiswa Kedokteran Universitas Lampung Ahmad Aulia Fadly mengatakan edukasi potensi penyebaran dan pencegahan Virus Corona sangat diperlukan di Provinsi Lampung.
Menurutnya, ketika daerah lain sudah terdeteksi adanya pasien terdampak Corona maka perlu diwaspadai penyebaran di Provinsi Lampung.
Untuk itu edukasi dapat dilakukan untuk penggunaan masker, hand sanitizer dan menghindari menyentuh wajah menggunakan tangan.
Lanjut Fadly, untuk menghindari penularan virus Corona diperlukan imunitas yang baik dalam tubuh. Imunitas sangat membantu dalam mencegah tertular virus Corona.
Imunitas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan yang sehat dan bergizi.
“Ketika kita mengamalkan pola hidup yang bersih dan sehat maka dapat meminimalisir penularan virus tersebut. Masyarakat juga tidak perlu panik dengan memborong sembako,” ucapnya.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengajak semua komunitas untuk ikut mengedukasi masyarakat melalui aksi nyata maupun posting di media sosial.
Meskipun hingga diskusi berlangsung belum ada informasi pasien positif Corona di Provinsi Lampung, upaya edukasi pencegahan penyebaran dan penularan Virus Corona harus terus dilakukan.
Mengingat banyak warga Lampung yang pulang pergi dari daerah atau negara lain.
“ACT menggandeng komunitas yang kompeten dan paham mengenai Virus Corona karena harus memberikan informasi yang tepat kepada Masyarakat. Ini juga memungkinkan berkolaborasi dengan Pemerintah seperti Dinas Kesehatan dan lainya,” ucapnya. Demikian rilis ACT Lampung. []
