Jejamo.com, Jakarta – Untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kejurnalistikan dalam bidang ekonomi dan bisnis di dunia perbankkan, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Lampung menggelar pelatihan wartawan regional Lampung tahun 2020 yang dilaksanakan di Jakarta dari tanggal 5-7 Maret 2020.
Pelatihan diikuti sebanyak 23 jurnalis dari berbagai media dilampung, baik media cetak online (daring) dan televisi , dan pelatihan didampingi langsung Kepala Kantor BI Lampung, Budi Harto Setyawan.
Pelatihan diawali dengan mengunjungi bank sentral Republik Indonesia.
Peserta diberikan pelatihan upaya BI dalam mengelola layanan keterbukaan informasi melalui layanan melalui Program BICARA (BI Call interRAtion)131, dan menyediakan konten yang menyesuaikan dengan perkembangan industri teknologi.
Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdinand menjelaskan, jika tahun 2013 lalu Bank Indonesia telah menjalankan undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
keterbukaan Informasi dengan membuka ruang informasi kepada publik.
“Jika sebelumnya terkesan tertutup, kini Bank Indonesia sudah membuka kran informasi yang seluas-luasnya,” jelasnya.
Menurit Junanto, dengan BI membentuk tim Bicara 131 yang merupakan lembaga, masyarakat mendapatkan informasi secara utuh dan jelas.
“Jadi teman-teman jurnalis bisa lebih mengetahui tugas dan fungsi Bank Indonesia,” kata dia.
“Visinya adalah agar meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap BI. Publik juga dapat mengakses informasi tentang BI baik, secara online bisa lewat telpon, media sosial, email, serta secara offline dengan laporan langsung dan melalui kegiatan BI di luar,” kata dia.
Tim ini memiliki dua fungsi yakni sebagai kontak centre dan konten kreator.
Sementara Kepala kantor BI KPw Lampung Budi Harto Setyawan mengatakan, melalui pelatihan tersebut, jurnalis lebih dekat dengan bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesa dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah sebagai mata uang Indonesia, sebagai alat tukar barang dan jasa, dan menjaga mata uang negara lain.
Ia menambahkan, BI mempunyai visi menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia. [Sugiono]